IHSG BEI dibuka turun 70,18 poin atau 1,57 persen menjadi 4.390,24. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 14,41 poin (1,92 persen) ke level 734,79.
"Ketidakpastian mengenai program stimulus the Fed dan pembahasan anggaran pemerintah AS mengenai `debt ceiling` yang akan berakhir pada 1 Oktober 2013 mendatang menjadi salah satu faktor bursa saham melanjutkan pelemahan," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan sentimen dari dalam negeri juga cenderung negatif, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi masih berpotensi terjadi menyusul program kebijakan mobil murah oleh pemerintah.
"Kondisi itu tentunya akan menambah anggaran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seiring dengan besarnya potensi penjualan mobil murah," kata dia.
Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada menilai bahwa spekulasi bakal adanya proses yang panjang perihal plafon utang di AS membuat investor menahan diri dan memilih untuk keluar dari pasar saham.
Ia menambahkan hal tersebut juga berimbas terhadap pelemahan mata uang rupiah saat ini yang terus merosot terhadap dolar AS.
"Pelemahan mata uang rupiah itu akhirnya berimbas terhadap proyeksi neraca transaksi berjalan yang diperkirakan bakal tetap defisit," katanya.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 95,65 poin (0,41 persen) ke level 23.274,69, indeks Nikkei-225 turun 31,39 poin (0,21 persen) ke level 14.702,35, dan Straits Times melemah 2,50 poin (0,08 persen) ke posisi 3.211,75.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013