Sekarang kami masih menyeleksi anak-anak di beberapa kota dengan tinggi minimal 180 sentimeter, guna diseleksi kembali oleh para pelatih dari LithuaniaJakarta (ANTARA) -
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) akan mengirimkan bakat-bakat muda basket Indonesia dengan tinggi tubuh minimal 180 cm ke Lithuania untuk mengembangkan basket nasional melalui program Indonesia Patriots.
"Sekarang kami masih menyeleksi anak-anak di beberapa kota dengan tinggi minimal 180 sentimeter, guna diseleksi kembali oleh para pelatih dari Lithuania," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perbasi Nirmala Dewi kepada ANTARA melalui telepon di Jakarta, Selasa.
Menurut Nirmala, Indonesia Patriots menjadi program jangka panjang dalam mengembangkan basket di dalam negeri.
Lithuania adalah salah satu kekuatan bola basket besar dunia. Selain memasok pebasket-pebasket tangguh untuk NBA, Lithuania juga pernah mendapatkan tiga medali Olimpiade, tiga kali juara Eropa dan pada Piala Dunia FIBA 2023 finis urutan keenam.
Nirmala menjelaskan, Perbasi sedang mendorong pebasket muda potensial untuk mengikuti program Indonesia Patriots guna diberangkatkan ke Republik Lithuania di Eropa Utara, sebagai salah satu langkah utama dalam membina cabang olah raga ini.
Dia menyatakan Perbasi berharap Indonesia Patriots yang sejak empat tahun lalu menjadi program Perbasi, tahun ini lebih baik dari masa sebelumnya.
Nirmala mengakui Perbasi menemukan sejumlah kendala dalam menjalankan program ini, antara lain sulitnya mencari anak dengan tinggi minimal 180 cm yang berusia antara 13 sampai 18 tahun.
Ia mengungkapkan, saat ini basket level dunia, rata-rata pemain sudah mencapai tinggi badan 2 meter, sedangkan di level Asia sulit mencari atlet muda di bawah 18 tahun dengan tinggi minimal 180 cm.
Kondisi itu membuat Perbasi harus bekerja ekstra mencari pemain dengan kriteria seperti itu sebelum diseleksi awal Maret nanti oleh pelatih-pelatih Lithuania.
Kendala lainnya adalah wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga membutuhkan waktu lebih banyak dalam mencari pemain, dibandingkan dengan negara-negara di Eropa yang relatif kecil wilayahnya.
"Kalau mereka (Eropa) scouting (pencarian bakat) lebih mudah, sedangkan kami harus terbang dari satu kota ke kota lain itu luar biasa memakan waktu," kata Nirmala.
Meski begitu, Nirmala optimistis program Indonesia Patriots akan mampu menjaring pemain-pemain muda potensial sesuai dengan dibutuhkan untuk pengembangan olahraga basket nasional.
Perbasi menjalin kerja sama dengan Federasi Bola Basket Lithuania (LTU Basketball) untuk mengembangkan olahraga bola basket tanah air pada beberapa aspek, khususnya kepada pemain muda.
Kerja sama yang dijalin pada akhir Oktober 2023, telah memungkinkan LTU Basketball berbagi pengalaman, pengetahuan, dan manajemen pengembangan olahraga basket kepada Indonesia.
"Sekarang kami masih menyeleksi anak-anak di beberapa kota dengan tinggi minimal 180 sentimeter, guna diseleksi kembali oleh para pelatih dari Lithuania," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perbasi Nirmala Dewi kepada ANTARA melalui telepon di Jakarta, Selasa.
Menurut Nirmala, Indonesia Patriots menjadi program jangka panjang dalam mengembangkan basket di dalam negeri.
Lithuania adalah salah satu kekuatan bola basket besar dunia. Selain memasok pebasket-pebasket tangguh untuk NBA, Lithuania juga pernah mendapatkan tiga medali Olimpiade, tiga kali juara Eropa dan pada Piala Dunia FIBA 2023 finis urutan keenam.
Nirmala menjelaskan, Perbasi sedang mendorong pebasket muda potensial untuk mengikuti program Indonesia Patriots guna diberangkatkan ke Republik Lithuania di Eropa Utara, sebagai salah satu langkah utama dalam membina cabang olah raga ini.
Dia menyatakan Perbasi berharap Indonesia Patriots yang sejak empat tahun lalu menjadi program Perbasi, tahun ini lebih baik dari masa sebelumnya.
Nirmala mengakui Perbasi menemukan sejumlah kendala dalam menjalankan program ini, antara lain sulitnya mencari anak dengan tinggi minimal 180 cm yang berusia antara 13 sampai 18 tahun.
Ia mengungkapkan, saat ini basket level dunia, rata-rata pemain sudah mencapai tinggi badan 2 meter, sedangkan di level Asia sulit mencari atlet muda di bawah 18 tahun dengan tinggi minimal 180 cm.
Kondisi itu membuat Perbasi harus bekerja ekstra mencari pemain dengan kriteria seperti itu sebelum diseleksi awal Maret nanti oleh pelatih-pelatih Lithuania.
Kendala lainnya adalah wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga membutuhkan waktu lebih banyak dalam mencari pemain, dibandingkan dengan negara-negara di Eropa yang relatif kecil wilayahnya.
"Kalau mereka (Eropa) scouting (pencarian bakat) lebih mudah, sedangkan kami harus terbang dari satu kota ke kota lain itu luar biasa memakan waktu," kata Nirmala.
Meski begitu, Nirmala optimistis program Indonesia Patriots akan mampu menjaring pemain-pemain muda potensial sesuai dengan dibutuhkan untuk pengembangan olahraga basket nasional.
Perbasi menjalin kerja sama dengan Federasi Bola Basket Lithuania (LTU Basketball) untuk mengembangkan olahraga bola basket tanah air pada beberapa aspek, khususnya kepada pemain muda.
Kerja sama yang dijalin pada akhir Oktober 2023, telah memungkinkan LTU Basketball berbagi pengalaman, pengetahuan, dan manajemen pengembangan olahraga basket kepada Indonesia.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024