Bulog memiliki ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat....
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen siap memenuhi kebutuhan beras masyarakat Indonesia hingga puasa Ramadhan dan Lebaran 1445 Hijriah.

“Bulog memiliki ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa dan Lebaran,” kata Bayu, di Jakarta, Senin.

Bayu menekankan bahwa Bulog saat ini secara rutin menggelontorkan beras ke berbagai saluran distribusi, baik untuk Program Bantuan Pangan Beras maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Stok beras Bulog saat ini mencapai 1,2 juta ton.

Dia menuturkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, selain menyalurkan bantuan pangan beras alokasi Februari dan persiapan alokasi Maret, Bulog terus mendorong distribusi beras ke berbagai saluran yang di antaranya ke Pasar Induk Cipinang, pasar tradisional bahkan ke outlet-outlet ritel modern.

“Jadi, ritel modern pun sudah mulai terpenuhi dalam seminggu terakhir ini, sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan dalam mencari beras,” ujar Bayu lagi.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyaluran bantuan beras 10 kilogram kepada keluarga penerima manfaat di Tanggerang Selatan, Banten.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa program bantuan pangan beras tersebut merupakan salah satu solusi dalam menghadapi situasi perberasan yang saat ini tengah mengalami fluktuasi harga.

Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana El Nino di seluruh dunia, sehingga hal ini berdampak pada kenaikan harga karena jumlah produksi menurun sementara kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tetap atau bahkan mengalami peningkatan.

“Bapak Ibu sekalian, kenapa pemerintah memberikan beras 10 kg setiap bulan kepada masyarakat? Karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia saja,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kenaikan harga beras saat ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen.

“Padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik. Dan pemerintah memberikan bantuan beras ini agar meringankan bapak ibu semuanya,” ujar Presiden di hadapan para penerima manfaat.

Di tempat yang sama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen melakukan upaya-upaya untuk menghadirkan keseimbangan beras di pasaran, sehingga produsen dan konsumen menerima kebaikan dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

“Kita berharap panen bulan Maret nanti bisa di atas 3 juta ton, kemungkinan di angka 3,5 juta ton, sehingga dapat menurunkan tension harga beras yang ada,” kata Arief.

Kasno (63), warga Kelurahan CIater, salah satu penerima bantuan mengaku sangat berterima kasih kepada perhatian pemerintah yang meringankan beban ekonomi utamanya bagi keluarga yang berpendapatan kecil.

Lebih lanjut, Kasno mengatakan bahwa dirinya yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja serabutan berharap agar program pemerintah yang dapat meringankan beban rakyat seperti bantuan pangan, terus dilanjutkan keberadaannya.

“Bagi orang yang membutuhkan seperti kami, bantuan pangan beras ini tentunya sangat membantu dan mudah-mudahan ke depannya masih tetap ada lagi. Harapan masyarakat kecil kan begitu ya”, kata Kasno.
Baca juga: Bulog Bandung pastikan stok beras cukup hingga Idul Fitri 1445 H
Baca juga: Jokowi sebut perubahan iklim jadi sebab harga beras di Indonesia naik


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024