Saya hanya berusaha menangkis cakaran dan pukulannya. Dia juga memaki saya dengan sebutan yang tidak pantas dialamatkan kepada orang yang lebih tua."
Jakarta (ANTARA News) - Fungsionaris Partai Gerindra Chalik Suang mengatakan, siap menerima segala keputusan Majelis Etik partai tersebut terkait dugaan kasus pemukulan oleh anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan itu terhadap seorang perempuan Mega Violetta.

"Saya serahkan segala keputusan kepada DPP Gerindra," kata Chalik seusai menjalani sidang Majelis Etik Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Selasa.

Chalik menampik tuduhan dirinya memukul Mega. Dia mengatakan, hanya berusaha mempertahankan diri dari amukan perempuan yang tengah hamil dua bulan tersebut.

"Saya hanya berusaha menangkis cakaran dan pukulannya. Dia juga memaki saya dengan sebutan yang tidak pantas dialamatkan kepada orang yang lebih tua," katanya.

Sementara itu, di beberapa bagian tangan Chalik masih nampak luka memar akibat serangan dari Mega.

Saat ditanya mengapa Mega bisa terluka pada bagian hidung, Chalik memberikan alasannya.

"Yang jelas saya tidak berupaya memukulnya. Saya hanya mempertahankan diri dari serangan Mega yang bertubi-tubi dan sesekali mungkin terlalu kuat hingga bagian tubuh saya menyerempet bagian hidungnya," kata dia.

Berdasarkan pengakuan Chalik, jam tangan yang dipakainya hilang saat terjadi pertikaian dan ditengarai lepas saat menangkis serangan dari Mega yang naik pitam.

Kasus dugaan pemukulan anggota legislatif terhadap perempuan hamil itu berawal dari percekcokan mulut akibat kesalahpahaman di jalan raya pada Rabu (18/9) sekitar pukul 1.45 Wita.

Saat itu, mobil Chalik yang dikemudikan istrinya Silvana Hajwan Pontoh terhenti karena jalan di depannya terhalang oleh dua mobil. Salah satu mobil itu adalah milik suami Mega, Deri Fabian.

Berdasarkan pengakuan Silvana, tidak terjadi tabrakan atau gesekan sedikitpun di antara mobil yang sedang berpapasan itu.

"Tidak ada tabrakan atau semacamnya hanya ketiga mobil itu terhenti jalannya karena saling menghalangi. Pada saat itu rupanya suami istri itu merasa tidak terima atas kejadian itu dan sang suami keluar dari mobil sembari memaki hingga terjadi pertikaian," katanya. (A061/Z002)21

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013