Untuk sementara, penyebabnya diperkirakan karena cuaca panas karena saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau,"Denpasar (ANTARA News) - Hutan di lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa siang, kembali terbakar dan hingga kini belum bisa dipastikan penyebab peristiwa tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem I Made Sutirtayasa saat dihubungi dari Denpasar, mengatakan bahwa kebakaran menyebar di empat hingga lima titik api di bagian utara gunung tertinggi di Pulau Dewata itu.
"Untuk sementara, penyebabnya diperkirakan karena cuaca panas karena saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau," katanya.
Namun, Sutiryasa juga memerkirakan ada penyebab lain, yaitu kelalaian warga sehingga menimbulkan percikan api.
Titik-titik api tersebar pada dua garis linier yang semua menuju puncak gunung, tepatnya di Dusun Dukuh, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Hingga malam ini, belum seorang pun yang mampu menjangkau titik tersebut. Petugas BPBD saat ini masih berusaha membuat jejak bagi tim yang akan naik besok pagi.
"Sekarang kami cari jalur supaya tim dari Polri, TNI, BPBD dan Dinas Kehutanan bisa langsung naik dengan cepat dan tahu keadaan di atas," kata Sutirtayasa.
Ia belum bisa memperkirakan luas area yang terbakar. Dia mengatakan bahwa lokasi kebakaran tersebut berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut atau sekitar 2.500 meter menuju puncak.
Namun dia memastikan bahwa titik api itu berada jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak membahayakan warga. Lahan yang terbakar sudah berada pada area hutan lindung.
Sutirtayasa yakin bahwa api tidak akan menyebar ke arah puncak karena pada ketinggian tersebut lebih banyak bebatuan. Sebelumnya kebakaran hutan juga melanda lereng Gunung Agung dan api baru bisa padam setelah petugas gabungan bekerja keras selama beberapa pekan.
(KR-WRA/M038)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013