Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur memastikan bahwa stok beras yang ada di sejumlah gudang Bulog di NTT bisa bertahan hingga hari raya Idul Fitri.
"Sampai tanggal 19 Februari ini beras yang dikuasai atau stok beras yang ada di dalam gudang Bulog se-NTT sebanyak 14.640 ton," kata Kepala Perum Bulog Wilayah NTT Himawan kepada ANTARA di Kupang, Senin.
Dia mengatakan bahwa stok beras yang ada saat ini tentunya akan terus berkurang, karena kebutuhan akan beras tinggi di NTT dan permintaan juga banyak.
Meskipun banyak yang keluar, beras yang masuk ke wilayah NTT juga terus didatangkan, mulai dari wilayah Jawa Timur dan juga penerimaan beras impor dari Vietnam contohnya.
Himawan menjelaskan untuk untuk beras dari Jawa Timur pengirimannya dilakukan secara bertahap, dari total izin yang dikirim sebanyak 51.000 ton.
"Jadi kita masih terus dapat pengiriman dari Jawa Timur, dan proses pengirimannya itu dilakukan secara bertahap, tentunya sambil melihat kebutuhan beras atau stok di gudang," ujar dia.
Sementara itu untuk jatah penerimaan beras impor untuk tahap I tahun 2024 yang langsung akan dibongkar di Pelabuhan Tenau Kupang jumlahnya mencapai 15.000 ton.
Belasan ribu ton beras itu ujar dia saat ini masih dalam proses muat dan sedang dalam perjalanan ke NTT. Karena itu dia mengharapkan masyarakat NTT tetap tenang.
Masyarakat NTT diharapkan tidak percaya dengan berbagai informasi tidak benar yang berkaitan dengan kelangkaan beras di pasaran.
Bulog NTT sendiri, saat ini terus melakukan operasi pasar, salah satunya beras untuk mencegah terjadinya kenaikan harga beras di sejumlah pasar di provinsi berbasis kepulauan.
Baca juga: Jokowi cek stok beras dan bagikan bantuan untuk warga Nagekeo NTT
Baca juga: Bulog pastikan El Nino tidak berdampak pada ketersediaan beras NTT
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024