Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sunda Kelapa melaksanakan Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perkapalan dan Kepelautan (Simkapel).
Tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan layanan jasa perkapalan dan kepelautan secara profesional, melayani, efektif dan efisien kepada pemilik/operator kapal dan pelaku usaha di bidang perkapalan dan kepelautan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.
“Aplikasi (Simkapel) yang telah Go-Live pada Desember 2023 silam dirancang untuk mengintegrasikan pelayanan terkait sertifikasi kapal dan pelaut secara online," kata Kepala KSOP Kelas III Sunda Kelapa, Aries Wibowo dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Sebagai informasi, Pelabuhan Sunda Kelapa adalah salah satu pelabuhan yang telah ditetapkan dalam Simkapel untuk pelayanan kapal yang berkegiatan di pelabuhan.
Dikatakan Aries sosialisasi ini penting untuk memberikan pemahaman serta umpan balik dari para pemangku kepentingan terkait pemanfaatan Simkapel yang telah terintegrasi dalam satu wadah pelayanan.
Aries menjelaskan, aplikasi yang dibangun oleh Ditjen Perhubungan Laut adalah sebagai upaya untuk memastikan terjaminnya penyelenggaraan pelayanan transportasi laut yang andal dan berdaya saing, melalui peningkatan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan industri pelayaran nasional.
“Aplikasi ini dapat menyajikan data dan informasi mengenai sertifikasi kapal dan pelaut secara akurat dan tepat waktu, yang dapat ditelusuri oleh para pemangku kepentingan kapan pun dan di manapun. Dengan demikian, diharapkan aspek efektivitas dan transparansi pelayanan khususnya di Pelabuhan Sunda Kelapa dapat tercapai dengan baik” tambahnya.
Kepala Subdirektorat Rancang Bangun, Stabilitas, dan Garis Muat Kapal Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Capt. Amir Makbul mengatakan, pada era transformasi digital seperti sekarang, pemerintah dituntut untuk memanfaatkan teknologi secara ekstensif di bidang pelayaran untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keselamatan dan keamanan, serta perlindungan lingkungan maritim.
Sampai saat ini, aplikasi itu telah melayani kurang lebih 198 ribu layanan yang masuk dari cakupan 204 layanan di Direktorat Perkapalan dan Kepelautan. Dengan pemanfaatan Simkapel ini, diharapkan Indonesia akan memiliki pusat data dan informasi terkait sertifikat keselamatan kapal dan dapat memetakan kapal-kapal yg beroperasi di Indonesia khususnya yang berbendera Indonesia terkait keselamatannya.
Dengan komitmen dan integritas, Capt. Amir berharap penggunaan dan pemanfaatan Simkapel dapat berjalan dengan baik dan sukses, serta masyarakat pengguna layanan jasa perkapalan dan kepelautan dapat terlayani secara profesional, efektif, dan efisien.
Sosialisasi ini turut dihadiri oleh perwakilan dari DPC Indonesian National Shipowners Association (INSA), DPC Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA), DPC Persatuan Pengusaha Pelayaran Rakyat Indonesia (PELRA) serta perwakilan pemilik/operator kapal dan pelaku usaha di bidang perkapalan dan kepelautan di Pelabuhan Sunda Kelapa.
Baca juga: Kemenhub dorong peningkatan kapasitas SDM pelaut Indonesia
Baca juga: KKP bentuk Komite Pengesahan awasi lembaga diklat kepelautan
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024