Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebagai bentuk turut belasungkawa kepada keluarganya.
"Tentunya Pemerintah Kabupaten Garut memberikan santunan bagi mereka apabila meninggal sedang bertugas," kata Barnas saat ditanya wartawan terkait adanya petugas KPPS yang meninggal dunia di Garut, Senin.
Ia menuturkan pelaksanaan Pemilu 2024 sudah menjadi perhatian pemerintah daerah agar berjalan sukses, dengan tetap memperhatikan masalah kesehatan petugas, begitu juga memperhatikan yang meninggal dunia saat bertugas.
Pemerintah daerah, kata dia, akan terlebih dahulu menelusuri petugas KPPS yang meninggal dunia itu disebabkan oleh apa, apakah karena kecapaian atau faktor lain.
Baca juga: KPU Sigi: Petugas ad hoc meninggal dunia menjadi dua orang
Baca juga: KPU Bali siapkan santunan petugas meninggal dan sakit
"Tentu kegiatan itu menjadi perhatian termasuk ada yang meninggal, saya lagi data dulu kenapa meninggalnya, apa kecapaian atau apa," katanya.
Informasi yang dihimpun bahwa petugas KPPS yang meninggal dunia sebanyak dua orang yakni Eti Rohaeti petugas KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa/Kecamatan Cihurip, dan Deden Hamdani petugas KPPS di TPS 14 Desa Sukamukti, Kecamatan Sukawening.
Barnas menyampaikan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu petugas KPPS tersebut meninggalnya karena disebabkan apa.
"Lagi dicek ke lapangan tentang hal itu," katanya.
Dua petugas KPPS meninggal dunia karena sakit dan sudah mendapatkan penanganan medis secara intensif di rumah sakit.
Dinkes Garut sebelumnya mencatat ada 501 orang petugas KPPS maupun pengawas yang mendapatkan pemeriksaan kesehatan sebelum maupun sesudah penyelenggaraan pemilu. Ada juga yang dirawat di puskesmas dan rumah sakit sebanyak 39 orang.
Mereka yang sakit karena kelelahan, pola makan, masalah penyakit lambung, hipertensi, ada juga tipus dan demam berdarah.*
Baca juga: Soal petugas Pemilu meninggal, PKB : Mereka pejuang demokrasi
Baca juga: KPU Sulteng: 239 petugas "ad hoc" sakit usai bertugas pada Pemilu 2024
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024