Triwulan IV itu memang harus lebih baik

Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat di bawah 5,8 persen pada triwulan III-2013 karena sektor konsumsi melemah akibat pelemahan nilai tukar rupiah dan tingginya inflasi.

"Kita melihat ada kemungkinan melemah, dan melambat sedikit di bawah 5,8 persen, tapi mudah-mudahan kuartal empat bisa recover sehingga target 5,9 persen hingga akhir tahun masih terkejar," ujarnya.

Bambang mengatakan penyerapan anggaran belanja yang meningkat pada triwulan IV dan perekonomian global yang diprediksi makin membaik, akan ikut mendorong angka pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun.

"Triwulan IV itu memang harus lebih baik. Inflasi juga mereda dan mulai stabil. Tapi pengaruh pemilu saya rasa masih belum masuk," katanya.

Bambang optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai kisaran 5,8-6,0 persen pada tahun ini, karena basis pertumbuhan konsumsi dan investasi lebih baik dibandingkan lima tahun lalu, ketika terjadi krisis 2008.

Bank Indonesia (BI) telah merevisi ke bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini menjadi kisaran 5,5-5,9 persen, dari perkiraan semula 5,8 -6,2 persen.

Dari sisi domestik, perlambatan ekonomi tersebut terlihat dari berbagai hasil survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, seperti survei penjualan eceran dan survei keyakinan konsumen yang mengindikasikan bahwa konsumsi rumah tangga cenderung melambat pada semester II-2013.

Berbagai indikator investasi seperti impor barang modal, penjualan alat-alat berat, dan konsumsi listrik industri manufaktur juga memperlihatkan bahwa investasi nonbangunan diperkirakan mengalami kontraksi pada semester II-2013.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada semester I-2013 sebesar 5,92 persen, kondisi tersebut membuat pemerintah menurunkan proyeksi pertumbuhan hingga akhir tahun menjadi 5,9 persen atau lebih rendah dari asumsi dalam APBN-Perubahan 6,3 persen.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan akan melambat, sebagai efek dari kebijakan pemerintah untuk menstabilkan neraca transaksi berjalan yang masih defisit.


Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013