Jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Arab Saudi Madinah

Madinah (ANTARA News) - Seorang calon haji bernama Badriah Saparudin dari kelompok terbang JKG19 meninggal di pesawat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Madinah, Selasa dinihari.

Jenazah dibawa ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah setelah pesawat mendarat di Bandara Mohamad Bin Abdulazis Madinah, Selasa sekitar pukul 01.40 waktu setempat.

Kepala Daker Madinah Akhmad Jauhari membenarkan ada laporan masuk, namun perlu dikonfirmasi ulang ke BPHI Madinah. "Setelah dikonfirmasi dan keluar surat kematian (COD) dari rumah sakit pemerintah Arab Saudi, baru diumumkan secara resmi," katanya.

Namun, sumber Antara membenarkan keterangan tersebut. "Jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Arab Saudi Madinah, dan menunggu proses keluarnya surat kematian," katanya.

Selain data jemaah meninggal dunia, tercatat juga jemaah bernama Fahrudin dari Kloter 30 Bekasi, Senin kemarin menjalani perawatan di RS Malik Fahat Madinah karena sakit jantung.

Tiga calon haji lainnya yang tengah berada di Madinah dalam rangka ibadah shalat Arbain, menunda keberangkatan ke Makkah karena sakit yaitu Mat Soleh dari Kloter 06 Jakarta, Maslan dari Kloter 04 Medan, dan Nasiyem dari Kloter 11 Embarkasi Bekasi.

Sementara itu, hingga Selasa pagi waktu setempat, telah ada 74.000 jemaah calon haji yang masuk ke Madinah dari 182 kloter, sementara jamaah yang sudah bergerak ke Mekah dari Madinah tercatat 26.014 orang.

Dari Media Center Haji di Daker Makkah dilaporkan, Nariyah, seorang calon haji asal Pekalongan, Jawa Tengah mengalami kecopetan saat melakukan sa'i di Masjidil Haram, Senin (23/9).

Saat tertinggal dari rombongan, Nariyah didekati pria yang berpura-pura menawarkan bantuan untuk mengantarkan pada rombongannya, namun saat lengah mereka merampas tas miliknya.

Tas Nariyah yang berisi paspor, ponsel, uang 500 riyal, serta kacamata berhasil dibawa pelaku. Kasus itu merupakan kasus kecopetan pertama yang dialami jemaah haji Indonesia yang sejak enam hari lalu mulai memasuki kota Makkah.

Pewarta: Budi Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013