Pria-pria bersenjata itu menyerbu desa Gindin Dutse Makyali di wilayah Kajuru, Negara Bagian Kaduna, dan menembak secara sporadis ke rumah-rumah, ungkap tokoh pemuda masyarakat setempat Isa Yusuf kepada Anadolu melalui telepon.
"Terjadi banyak tembakan, dan kami ketakutan untuk keluar dari rumah-rumah kami. Mereka membakar beberapa rumah. 12 orang dibakar di dalam rumah mereka, dan sekitar 15 mengalami luka serius," kata Yusuf.
Para pria bersenjata itu membakar 17 rumah, dan melukai 15 orang yang setelah diserang segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan, tambahnya.
Serangan itu merupakan serangkaian kekerasan di wilayah itu yang diduga dilakukan oleh para penggembala yang sering bentrok dengan petani terkait akses terhadap air dan ternak yang sedang merumput di sekitar lahan pertanian.
Wilayah barat laut dari Nigeria sebagian besar merupakan wilayah pertanian, dengan keberadaan kaum nomaden.
Warga yakin para penyerang adalah penggembala yang terkait dengan serangan sebelumnya di daerah tersebut sejak 2021.
Namun, kepolisian mengatakan penyelidikan mereka terhadap para penyerang belum selesai untuk memastikan siapa yang terlibat dalam penyerangan dan membunuh 12 orang tak bersalah.
Juru bicara kepolisian Negara Bagian Kaduna Mansir Hassan, memastikan terjadinya serangan kepada Anadolu, mengatakan polisi telah mengerahkan pasukan khusus ke wilayah itu untuk "mencegah serangan lebih lanjut dan memulihkan kepercayaan" pada warga setempat.
Bagian barat laut negara ini juga menghadapi serangan bandit dan penculikan yang meluas untuk mendapatkan uang tebusan.
Baca juga: Puluhan orang tewas diserang kelompok bersenjata di Nigeria
Baca juga: Menlu Nigeria akan kunjungi Rusia pada Maret
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024