Berlin (ANTARA) - Para menteri luar negeri negara-negara Kelompok Tujuh (G7), melalui pernyataan yang dimuat di laman Kemenlu Italia pada Sabtu (17/2), mengecam keras transfer senjata Korea Utara ke Rusia.

Mereka menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran langsung terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pernyataan tersebut dikeluarkan para menteri luar negeri Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Kanada, Italia, dan Jepang serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.

Pernyataan dibuat di tengah spekulasi yang terus-menerus bahwa pertemuan puncak 13 September 2023 antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin --di landasan pacu antariksa Rusia-- kemungkinan akan menghasilkan kesepakatan senjata.

Para menlu juga menyatakan kekhawatiran mendalam mengenai potensi transfer teknologi terkait nuklir atau rudal balistik ke Korut, atau transfer senjata konvensional maupun barang-barang penggunaan ganda lainnya dari Rusia ke Korut.

Pyongyang diduga memberikan artileri dan amunisi ke Rusia untuk digunakan dalam perang yang dilancarkan Moskow di Ukraina, sebagai imbalan atas potensi transfer teknologi senjata Rusia.

Pada Januari, Gedung Putih--kantor presiden AS-- mengatakan Korut telah memberi Rusia beberapa lusin rudal balistik, yang beberapa di antaranya digunakan untuk melawan Ukraina pada 30 Desember 2023, serta 2 Januari dan 6 Januari tahun ini.


Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Kremlin: Rusia akan tingkatkan hubungan dengan Korut di semua bidang

Baca juga: Korut katakan Putin bersedia kunjungi Pyongyang secepatnya

Kim Jong-un kunjungi pabrik pesawat tempur Rusia

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024