"BI tentu memikirkan bahwa penurunan 50 persen basis poin dianggap tepat tanpa menimbulkan gejolak volatility," kata Sri Mulyani.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan penurunan suku bunga BI Rate sebesar 50 basis poin dari 12,25 persen menjadi 11,75 persen tidak menimbulkan gejolak, bahkan sebaliknya dapat memperbaiki kondisi perekonomian khususnya di semester II 2006. "Tentu Bank Indonesia (BI) sudah memikirkan dampak kebijakan menurunkan BI Rate pada hari ini," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa malam. Menkeu menyatakan hal itu menanggapi kemungkinan terjadinya capital flight (pelarian dana keluar negeri) akibat penurunan suku bunga di dalam negeri padahal di internasional terjadi kecenderungan kenaikan suku bunga. "BI tentu memikirkan bahwa penurunan 50 persen basis poin dianggap tepat tanpa menimbulkan gejolak volatility," kata Sri Mulyani. Dari sisi pemerintah, katanya, pemerintah akan mendukung kebijakan yang telah ditempuh BI dalam rangka memperbaiki kondisi perekonomian nasional. "Kita harapkan pada semester II 2006 kondisi ekonomi akan lebih baik. Mudah-mudahan inflasi dapat tetap terjaga terutama dari komoditi-komoditi tertentu," kata Sri Mulyani. Sebelumnya BI melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Selasa (8/8) memutuskan penurunan BI Rate sebesar 50 basis poin dari 12,25 persen menjadi 11,75 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006