KPU Rejang Lebong menyampaikan belasungkawa yang mendalam
Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah memproses bantuan uang duka untuk ahli waris petugas pengamanan (Pam) TPS setempat yang meninggal usai pemungutan suara.
Ketua KPU Rejang Lebong Ujang Maman di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan petugas Pam TPS yang meninggal dunia tersebut bernama Anwar (56) warga Jalan Santoso Gang Mega Kelurahan Dwi Tunggal, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong pada Jumat sekitar pukul 17.30 WIB.
"Kami atas nama keluarga besar KPU Rejang Lebong menyampaikan belasungkawa yang mendalam, yang bersangkutan meninggal dunia setelah dua hari menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Curup," kata dia.
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini tengah memproses pemberian santunan dari KPU RI untuk keluarga korban sebagai salah satu pahlawan demokrasi.
Santunan untuk keluarga korban itu sendiri, kata dia, dilakukan setelah mendapat informasi adanya Pam TPS yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya di wilayah itu.
Baca juga: KPU DKI catat empat petugas KPPS Pemilu 2024 meninggal dunia
Baca juga: KPU siapkan santunan bagi penyelenggara "ad hoc" meninggal dunia
Menurut dia, almarhum Anwar sebelum meninggal dunia diketahui bertugas mengamankan proses pemungutan suara di TPS 04 Kelurahan Dwi Tunggal, Kecamatan Curup pada 14 Februari 2024.
"Almarhum saat hari H menjalankan tugasnya mengamankan TPS 04 Kelurahan Dwi Tunggal, kemudian sekitar pukul 16.00 WIB korban merasa kelelahan dan kemudian izin pulang ke rumahnya untuk beristirahat," terangnya.
Setelah pulang ke rumah dan beristirahat, kata dia, hingga maghrib kondisi kesehatan yang bersangkutan tidak kunjung pulih sehingga oleh keluarga dibawa ke salah satu rumah sakit di Kota Curup.
Marsiah (50), istri almarhum Anwar saat ditemui menyatakan jika suaminya itu sejak tiga tahun belakangan mengidap penyakit diabetes dan sebelum meninggal sempat mengeluh sesak napas yang diperkirakan karena kelelahan.
"Saat dia kembali ke rumah langsung makan obat, minta kerik dan urut, kemudian tidak lama pingsan," jelas Marsiah.
Baca juga: Seorang ketua KPPS di NTT meninggal dunia
Baca juga: Ketua KPPS di Aceh Barat Daya meninggal dunia diduga akibat kelelahan
Baca juga: Wali Kota Bandung: Petugas KPPS meninggal adalah pahlawan demokrasi
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024