Saya tidak berpikir mereka akan ingin mempertahankan Paolo di Canio...
London (ANTARA News) - Paolo di Canio dipecat sebagai pelatih tim papan bawah Liga Utama Inggris Sunderland pada Minggu setelah hanya tujuh bulan menangani tim timur laut Inggris itu.
Sunderland mengumumkan bahwa mereka telah berpisah dengan pria Italia itu sehari setelah kekalahan 0-3 dari West Bromwich Albion pada Sabtu, yang membuat mereka terpuruk di dasar klasemen dengan hanya meraih satu angka dari lima pertandingan pembuka liga.
"Sunderland AFC mengonfirmasi bahwa kami telah berpisah dengan pelatih kepala Paolo di Canio pada malam ini," demikian pernyataan klub yang mengakhiri masa kerja singkat sang pelatih di stadium of Light yang baru dimulai pada 31 Maret.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa mantan kapten Sunderland Kevin Ball, yang telah menjadi anggota staf kepelatihan Si Kucing Hitam, akan menjadi pelatih sementara saat klub mencari penerus permanen bagi Di Canio.
"Kevin Ball akan menangani tim menjelang pertandingan Selasa malam di Piala Liga melawan Peterborough United dan pengumuman akan dibuat perihal penerus permanen," demikian bunyi pernyataan klub seperti dikutip AFP.
"Klub akan suka untuk menempatkan rekor ini dengan ucapan terima kasih kepada Paolo dan stafnya, dan mendoakan yang terbaik untuk masa depan mereka," tambah klub itu di saat Di Canio menjadi pelatih pertama di Liga Utama Inggris yang kehilangan pekerjaannya musim ini.
Kekalahan Sunderland di The Hawthorns diperparah dengan fakta bahwa gol pembuka West Brom dibukukan oleh Stephane Sessegnon, pemain yang dijual ke klub Midlands itu oleh Di Canio di tengah sejumlah masalah pada hari terakhir bursa transfer.
Setelah itu, Di Canio berkata dirinya akan dipecat jika Sunderland tetap kalah namun menegaskan bahwa ia tidak mengharapkan hal itu akan segera terjadi.
"Tim ini, bukan kebetulan, belum padu namun itu merupakan hal yang normal," kata pria 45 tahun itu.
"Ini proses alami dan ini sulit."
"Kami telah membuat banyak peluang, kami memiliki 14 pemain baru dari banyak negara," katanya.
"Ini tentu saja akan ada satu hari jika kami terus kalah, kalah, kalah maka akan terdapat konsekuensi-konsekuensi alami, bukan hanya untuk Paolo di Canio."
"Saya tidak berpikir mereka akan ingin mempertahankan Paolo di Canio, mereka kemungkinan menginginkan perubahan. Namun saya tidak berpikir hal itu terjadi sekarang," tambahnya.
Penerjemah: Rauf Andar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013