Keterampilan mereka nanti menjadi modal utama untuk pembangunan nasional ke depan, termasuk di sektor industri
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar pelatihan atau diklat 3 in 1 bagi 50 orang juru las (welder) di Semarang, Jawa Tengah guna memajukan industri otomotif di tanah air.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan mengatakan pelatihan tersebut menyasar para generasi muda yang perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.
“Keterampilan mereka nanti menjadi modal utama untuk pembangunan nasional ke depan, termasuk di sektor industri,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dirinya menyampaikan upaya Kemenperin dalam mencetak tenaga las yang kompeten tersebut juga akan turut mendukung kemajuan industri otomotif di Indonesia. Terlebih saat ini industri tersebut menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Ia menyampaikan nantinya seluruh peserta akan mendapatkan sertifikasi kompetensi, serta langsung mendapatkan pekerjaan di PT Laksana Bus Manufaktur.
Lebih lanjut Masrokhan mengatakan, pihaknya akan terus memberikan bekal kompetensi bagi masyarakat supaya visi Indonesia Emas 2045 yang memanfaatkan bonus demografi bisa dioptimalkan secara baik.
"Pengembangan SDM kompeten dan berdaya saing menjadi investasi yang besar bagi Indonesia ke depannya untuk menjadi negara maju di dunia. Saat ini, kita sedang mendapatkan bonus demografi, yakni komposisi usia produktif mendominasi hingga lebih dari 65 persen,” ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang bekerja di industri karoseri. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen di antaranya adalah welder atau juru las.
Pihaknya juga mencatat industri otomotif masuk dalam tiga subsektor yang menjadi penopang utama dalam pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023 yang tumbuh sebesar 7,63 persen.
Sektor ini juga disebut sebagai salah satu kontributor utama devisa negara, karena mampu memberikan kontribusi besar terhadap capaian investasi hingga Rp27,4 triliun, dan ekspor menembus 13,12 miliar dolar AS sepanjang tahun 2023.
Baca juga: PT BKI beri pelatihan dan sertifikasi juru las bagi siswa SMK
Baca juga: Batam masih kekurangan 20 ribu tenaga kerja las untuk galangan kapal
Baca juga: 160 peserta ikuti pelatihan las di BLK Condet
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024