Sang pelatih, Rashid Sidek, yang tidak berada di Tokyo, mengundurkan diri Kamis lalu dari kursi pelatih nomor tunggal Malaysia.
Sidek dikabarkan menuduh Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) atas perlakukan mereka terhadap pelatih nasional.
"Sebenarnya kabar ini mempengaruhi mentalitas kinerja saya. Itu membuat saya agak tertekan," kata Lee lewat penerjemahnya setelah menghabiskan waktu 55 menit menumbangkan Tago di Gimnasium Metropolitian Tokyo.
Lee dipaksa melewati tiga kali game poin pada game pertama.
"Dia (Rashid) adalah sahabat dan pelatih yang telah bekerja bareng saya selama 10 tahun. Untuk itu, saya merasa sangat sedih dia pergi," kata pemain berusia 30 tahun itu usai jumpa pers pascapertandingan final.
Lee merebut gelar juara Jepang Terbuka untuk keempat kalinya dan memperpanjang rekor tak pernah kalah dari Tago yang nomor lima dunia dalam 14 pertewmuan mereka sejak 2009.
Lee bangkit dari ketertinggalan 17-20 pada game pertama sebelum menyudahinya dengan 23-21. Pada game kedua, mereka sempat terkunci pada posisi 17-17, namun Lee kemudian berturut-turut meraih empat poin untuk mengunci kemenangannya.
"Tago bermain baik sekali dalam pertandingan kandangnya ini. Namun saya telah menyiapkan diri untuk mengalhkan dia dan mencetak rekor baru di Jepang Terbuka," tambak Lee.
Ini adalah kemenangan kelima pemain Malaysia ini dalam 12 putaran World Superseries tahun ini setelah di Korea Selatan, Malaysia, India dan Indonesia.
"Saya akui saya mesti bekerja keras setelah gagal mengambil game pertama kendati sempat memimpin 20-17," kata Tago yang berusia 24 tahun dan finalis All-England 2010.
Sementara itu gelar tunggal putri direbut pemain berusia 16 tahun Akane Yamaguchi setelah mengalahkan rekan senegaranya Shizuka Uchida 21-15, 21-19 di final.
Dua pebulutangkis putri teratas dunia Li Xuerui dari China dan Ratchanok Intanon dari Thailand, tak turun dalam turnamen ini karena cedera, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013