Rantai manusia itu membentang sepanjang tujuh kilometer mengelilingi gedung parlemen di ibu kota Bukares, sementara para pendemo meneriakkan "Bersatu kita bisa menyelamatkan Rosia Montana", desa dimana Gabriel Resources diperkirakan akan mengeruk 300 ton emas dan 1.600 ton perak.
Para pengkritik memperingatkan, ratusan keluarga akan terpaksa dipindahkan jika rencana tersebut dilanjutkan, dan empat puncak gunung akan dihancurkan.
"Hanya aksi jalanan yang bisa menekan para politisi untuk menghentikan proyek yang sangat berbahaya untuk lingkungan ini," kata Stefana Iordache, seorang pensiunan yang ikut dalam aksi tersebut, sebagaimana dilaporkan AFP.
Pemerintahan Perdana Menteri Victor Ponta bulan lalu mengusulkan undang-undang ke parlemen yang akan membuka jalan bagi tambang terbuka itu, sehingga memicu kemarahan warga dan memantik protes yang menjadi aksi protes terbesar di Rumania sejak 1990 itu.
Undang-undang itu akan memudahkan perusahaan untuk mengambil alih lahan dan mendapat izin tertentu dari otoritas lokal.
Setelah mendapat tekanan selama berminggu-minggu dari protes jalanan itu, pemerintah awal pekan ini menunda hingga November pemungutan suara di parlemen terkait undang-undang itu, setelah Ponta sepakat membentuk komite untuk memeriksa proyek tersebut.
Perusahaan Kanada itu berjanji akan menyediakan lapangan pekerjaan bagi 900 warga lokal selama 16 tahun fase ekstraksi dan tambang itu dikatakan akan "menyediakan keuntungan setimpal di bidang ekonomi, lingkungan, budaya dan sosial bagi wilayah dan... komunitas lokal".
Penerjemah: Sri Haryati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013