SATUSEHAT yang dulu dikenal sebagai PeduliLindungi, adalah platform atau ekosistem penghubung data kesehatan
Jakarta (ANTARA) - Technical Advisor Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan dr Gregorius Bimantoro mengatakan bahwa integrasi rekam medis elektronik (RME) dengan SATUSEHAT dapat memfasilitasi pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Dokter Bimantoro menjelaskan rekam medis elektronik lebih efektif dan efisien dibandingkan rekam medis yang konvensional, yaitu dengan kertas. Menurutnya, tenaga medis berbuat segalanya demi keselamatan pasien, salah satu caranya adalah dengan memiliki rekam medis elektronik, guna memantau riwayat kesehatan pasien.
"Dan rekam medis elektronik yang terintegrasi ke satu sehat, itu nanti akan memungkinkan Bapak Ibu sekalian untuk membuka riwayat penyakit dahulu, bahkan sebelum pasien ini datang ke kita, ke praktek kita," katanya dalam "Urgensi RME Terintegrasi Dengan SATUSEHAT" yang disiarkan di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Kemenkes luncurkan rekam medis elektronik (RME) terintegrasi SATUSEHAT
Baca juga: Rekam Medis Elektronik mudahkan akses data layanan kesehatan
Dia menjelaskan, apabila pasien pernah dirawat di fasilitas kesehatan lain, hal tersebut dapat dilihat di portal rekam medis elektronik, yang berbeda dari aplikasi RME tersebut, dan hal tersebut dapat membantu tenaga medis dan tenaga kesehatan memberikan diagnosis dan terapi yang lebih tepat.
Dalam kesempatan itu, dia menuturkan, SATUSEHAT, yang dulu dikenal sebagai PeduliLindungi, adalah platform atau ekosistem penghubung data kesehatan.
Bimantoro mengatakan bahwa SATUSEHAT juga menghubungkan dan memberdayakan seluruh ekosistem kesehatan. Misalnya, SATUSEHAT data yang digunakan dinas kesehatan untuk memantau kondisi kesehatan seluruh warga suatu tempat, atau aplikasi Sehat Indonesiaku yang digunakan para kader dan nakes di puskesmas untuk pencatatan di lapangan.
"Nah, itu semua terjadi karena ada suatu integrasi sistem data kesehatan yang berbasis individu. Jadi Bapak-Ibu sekalian, SATUSEHAT ini menghubungkan dan memberdayakan seluruh ekosistem kesehatan. Sehingga aplikasi rekaman elektronik itu tidak ada yang dipastikan hanya ada satu seluruh Indonesia, namun memberikan kesempatan untuk setiap mitra-mitra teknologi itu mengembangkan yang sesuai dengan kebutuhan Bapak-Ibu sekalian," katanya.
Dia menilai, sistem yang dibutuhkan bagi tiap fasilitas kesehatan, baik puskesmas, klinik, praktek mandiri, berbeda-beda.
Dia juga merujuk pada keterhubungan antara SATUSEHAT dengan industri kesehatan terkait, misalnya industri laboratorium, karena ada pertukaran data kesehatan dengan standar internasional. Menurutnya, bahkan pasien dari luar negeri pun dapat diintegrasikan ke dalam sistem SATUSEHAT, selama menggunakan standar data yang sama, yaitu HL7 FHIR.
Baca juga: Menkes apresiasi RSU Haji Surabaya, sukses integrasikan SATUSEHAT
Baca juga: Kemenkes integrasikan layanan STR seumur hidup ke Satusehat SDMK
Baca juga: Aplikasi SatuSehat akan beri informasi kredibel soal penyakit
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024