Kabul (ANTARA News) - Seorang pria mengenakan seragam pasukan keamanan Afghanistan menembak mati tiga tentara yang dipimpin NATO pada Sabtu di bagian timur negara yang dilanda perang itu, kata koalisi.
Dengan demikian, apa yang disebut "serangan orang dalam", di mana pasukan Afghanistan mengarahkan senjata mereka kepada mitra asing mereka, telah membunuh puluhan tentara asing di Afghanistan, menimbulkan ketidakpercayaan sengit dan mengancam untuk menggagalkan pelatihan pasukan lokal untuk mengambil alih tugas keamanan menjelang penarikan NATO tahun depan.
"Tiga anggota petugas Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas ketika seorang individu mengenakan seragam Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan menembak mereka di Afghanistan timur hari ini," kata pernyataan ISAF, menambahkan bahwa para pejabat ISAF dan Afghanistan sedang menyelidiki insiden itu.
Sejalan dengan kebijakan NATO, pernyataan itu tidak menjelaskan kebangsaan korban.
Seorang pejabat Afghanistan, berbicara dengan syarat tak disebut namanya, mengatakan kepada AFP bahwa insiden itu terjadi selama sesi pelatihan di provinsi timur Paktia yang dilanda pemberontakan.
Seorang Tentara Nasional Afghanistan (ANA) menembaki tentara AS di kamp pelatihan militer, menewaskan dua di tempat itu juga, katanya. Ketiganya kemudian meninggal akibat luka-lukanya, ia menambahkan.
Penyerang tewas ketika tentara Amerika membalas dengan tembakan, katanya.
Ancaman "serangan orang dalam" telah menjadi begitu serius sehingga tentara asing yang bekerja dengan pasukan Afghanistan secara teratur diawasi oleh apa yang disebut "malaikat pengawas", pasukan yang bertugas memberikan perlindungan dari sekutu mereka.
Saat ini terdapat sekitar 87.000 tentara pada pasukan pimpinan AS yang berjuang bersama dengan sekitar 350.000 tentara keamanan Afghanistan untuk mengusir gerilyawan Taliban yang telah melakukan pemberontakan berdarah sejak tahun 2001, demikian AFP.
(H-AK/H-RN)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013