Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya Ella Titis Wahyuniansari mengatakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berstatus pulih dan kembali ke keluarga jangan dijauhi, sebaiknya mendapatkan rangkulan dan dukungan yang positif.
Baca juga: Panti sosial sebut ODGJ binaan berstatus pulih dapat memilih
Ella menerangkan keluarga maupun lingkungan sekitar memang patut waspada terhadap perilaku sehari-hari ODGJ untuk mengantisipasi kondisi kambuh. Namun, kewaspadaan tersebut bukan diterjemahkan dengan sikap menghindari atau menjauhi interaksi dan komunikasi dengan pasien.
Tanda-tanda penolakan itu, lanjut dia, justru akan memperburuk kondisi kesehatan kejiwaannya, karena memunculkan perasaan malu sekaligus mengingatkan kembali identitasnya sebagai pasien ODGJ.
Ia menambahkan kondisi keluarga dan lingkungan pasien ODGJ yang demikian tidak suportif, justru menjadi pemicu baru bagi pasien untuk kembali memunculkan sikap agresif.
Baca juga: Psikolog klinis: Jangan tuntut ODGJ berstatus pulih hidup sempurna
Baca juga: RSJ Menur belum terima pasien caleg gagal
Oleh karena itu, Ella menekankan agar keluarga dan lingkungan baru pasien ODGJ berstatus pulih hanya perlu peka dan mengamati perilaku pasien jika yang bersangkutan tetap rutin meminum obat dan menjalani terapi.
“Intinya jangan ditakuti, karena ketika mereka minum obat, mereka tidak histeria, mereka tidak menyerang dan dapat diajak berkomunikasi,” ucapnya.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024