Banyak hasil pengelolaan ikan keluarga nelayan laku di pasaran seperti ikan asin, otak-otak, bakso dan kerupuk ikan,"
Pandeglang (ANTARA News) - Sekretaris Dinas Keluatan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten Bedjo menyatakan olahan ikan hasil keluarga nelayan di daerah itu berkualitas bagus dan cukup diminati pasar.
"Banyak hasil pengelolaan ikan keluarga nelayan laku di pasaran seperti ikan asin, otak-otak, bakso dan kerupuk ikan," katanya di Pandeglang, Sabtu.
Sebagai contoh, kata dia, hasil pengelolaan ikan keluarga nelayan di Kecamatan Carita banyak diminati pasar, karena kualitas bagus dan dikemas cukup rapi.
Hasil olahan keluarga nelayan yang banyak diminati, diantaranya ikan asin cucut yang dijual Rp50 ribu/kg, ikan asin jambal roti belah Rp40 ribu/kg, ikan asin jambal roti utuh Rp35 ribu/kg, ikan asin jolod Rp20 ribu/kg, dendeng japuh Rp17 ribu/kg, keripik ikan Rp15 ribu/kg dan teri rebus Rp40 ribu/kg.
Ia juga menyatakan, pemerintah Kabupaten Pandeglang terus mendorong keluarga nelayan di daerah itu untuk mengolah ikan sehingga bisa menghasilkan nilai tambah.
Pengembangan pengolahan ikan di Pandeglang, kata dia, juga mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan terus menyalurkan bantuan modal bagi mereka.
"Pada 2013, Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan bantuan PUMP pada lima kelompok keluarga nelayan sebesar Rp250 juta, atau masing-masing kelompok Rp50 juta," katanya.
Menurut dia, setiap kelompok beranggotakan 50 orang, dan bantuan tersebut langsung ditransfer ke rekening kelompok.
Ia juga menjelaskan kelompok keluarga nelayan yang mendapat bantuan tersebut tersebar di lima kecamatan, diantaranya Panimbang dan Labuan, dan selama ini telah menekuni aneka jenis usaha berbahan baku hasil perikanan.
"Mereka sebelumnya telah memiliki usaha, diantaranya pembuatan kerpuk ikan, pengolahan/pembuatan pindang, bakso ikan dan abon ikan, jadi bantuan tersebut digunakan untuk tambahan modal," ujarnya.
Bedjo menyatakan optimistis bantuan tersebut akan mendorong berkembangnya usaha berbahan baku hasil perikanan yang selama ini telah ditekuni keluarga nelayan di daerah itu.
Pada penerima bantuan, ia mengharapkan agar menggunakan bantuan tersebut untuk kegiatan usaha, dan jangan digunakan untuk hal yang bersifat konsumtif.
"Bantuan itu diberikan untuk kegiatan usaha, jadi saya harapkan digunakan sesuai peruntukannya, jangan digunakan untuk keperluan lain, apalagi yang sifatnya konsumtif," ujarnya.
(S031/N005)
Pewarta: Sambas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013