Abuja (ANTARA News) - Bentrokan di ibu kota Nigeria antara pasukan keamanan dan terduga militan Boko Haram pada Jumat menewaskan sedikitnya tujuh orang, kata seorang dokter di rumah sakit yang menerima mayat korban.
Badan intelijen Nigeria mengatakan, pasukan keamanan dan militan Boko Haram terlibat dalam tembak-menembak di dekat kawasan permukiman anggota parlemen Apo di Abuja, lapor Reuters.
Insiden itu merupakan bentrokan pertama tahun ini yang melibatkan Boko Haram di ibu kota Nigeria tersebut.
Dokter yang menolak disebutkan namanya itu berada di kamar mayat di dekat kawasan perumahan itu, dimana seorang wartawan Reuters melihat sebuah truk polisi yang menurunkan tiga mayat dan kemudian pergi.
Sebuah ambulan membawa satu mayat lain dengan perban di tubuhnya yang berlumuran darah.
Pasukan Nigeria mengatakan beberapa orang cedera dan tidak menyebutkan ada korban tewas dalam insiden itu.
"Beberapa orang cedera dan 12 ditangkap dalam kaitan dengan insiden itu," kata Badan Keamanan Negara (SSS) dalam sebuah pernyataan.
Enam saksi, termasuk dua orang yang cedera akibat tembakan, mengatakan kepada Reuters, bangunan yang diserang adalah sebuah rumah milik anggota militer namun ditempati oleh sekitar 100 orang yang menolak pergi.
Pasukan keamanan kemudian menyerbu tempat itu dan memberondongkan tembakan ke arah para penghuni, kata saksi-saksi itu, yang menyebut insiden itu sebagai serangan terhadap orang tidak bersenjata.
Kekerasan Boko Haram diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3.600 orang sejak 2009, termasuk pembunuhan oleh pasukan keamanan.
Kelompok itu menyatakan berperang untuk mendirikan sebuah negara Islam di Nigeria utara yang penduduknya mayoritas muslim.
Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada 14 Mei, Presiden Goodluck Jonathan memberlakukan keadaan darurat di negara-negara bagian timurlaut, Borno, Yobe dan Adamawa, daerah-daeran dimana kelompok militan Boko Haram melancarkan puluhan serangan.
Presiden untuk pertama kali mengakui bahwa daerah-daerah di negara bagian Borno, pusat konflik Boko Haram, telah "diambil alih" oleh gerilyawan dan kedaulatan Nigeria dirongrong.
Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.
Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.
Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat pada 20 Januari 2012, menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.
Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.
Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.
Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.
Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013