Jadi minggu depan itu Bacharuddin (Nashori) dan si wartawan yang melihat itu, kami periksa..."
Jakarta (ANTARA News) - Komisioner Komisi Yudisial Taufiqurrahman Syahuri berjanji memeriksa para pihak yang terlibat dalam kasus "lobi toilet" pekan depan.
"Jadi minggu depan (akan memeriksa) itu Bacharuddin (anggota Komisi III DPR Bacharuddin Nashori) dan si wartawan yang melihat itu, kami periksa. Rabu atau Selasa kami undang untuk dimintai keterangannya," kata Taufiq, usai melepas 18 hakim dan jaksa mengikuti pelatihan ke Turki di Jakarta, Jumat.
Setelah memeriksa anggota DPR dan wartawan, kata Taufiq, akan melanjutkan memeriksa calon hakim agung yang diduga melobi di toilet, yaitu hakim Pengadilan Tinggi Pontianak Sudrajat Dimyati.
"Tapi kalau Pak Drajat mau datang langsung, ya kami terima dengan baik, seperti dulu Pak Daming," kata Taufiq.
KY menyatakan tak akan membiarkan lobi-lobi suap yang melibatkan hakim dalam seleksi calon hakim agung.
"Dalam UU Tipikor percobaan suap itu tidak ada, tapi secara etika hakim bisa kena sanksi," ungkapnya.
Sementara Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung Ridwan Mansyur meragukan Drajat mencoba menyuap anggota DPR agar lolos menjadi hakim agung.
"Pengalamn saya bersama Pak Drajat, sama-sama satu kantor dulu pas jadi hakim pengadilan umum juga hakim niaga (di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat), rasanya tidak percaya kalau perbuatan seperti itu dilakukan olehnya," kata Ridwan.
Ridwan menilai rekam jejak Drajat bagus dan seharusnya semua pihak melihat rekam jejak yang panjang, bukan hanya melihat hal sesaat yang belum tentu benar.
"Lobi toilet" ini terjadi saat DPR mengejar uji kepatutan terhadap calon hakim agung pada Rabu lalui. Di sela-sela uji kelayakan, Sudrajat terlihat bertemu Bachrudin di toilet.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013