Observatorium Nasional Timau harus bisa menjadi pusat kolaborasi. Dalam infrastrukturnya bukan nasional tetapi minimal regional
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadikan Observatorium Nasional Timau yang terletak di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai platform kolaborasi internasional untuk pengamatan antariksa seperti halnya Observatorium Bosscha.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan pengoperasian Observatorium Timau ditargetkan pada pertengahan tahun 2024.

"Diperlukan juga kontrol dan pengoperasian secara penuh masih banyak yang harus dilakukan,” kata Thomas dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Selain pembangunan teleskop optik, Observatorium Timau juga akan dibangun teleskop radio dengan diameter 20 meter untuk penelitian astronomi dan astrofisika.

Baca juga: BRIN uji coba Observatorium Nasional Timau pada pertengahan 2024

Baca juga: BRIN kaji potensi wisata astronomi di Nusa Tenggara Timur

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan dengan segera selesainya proyek pembangunan observatorium tersebut, maka fasilitas lainnya yang mendukung juga disiapkan, di antaranya listrik dan internet, kemudian akses yang sesuai standar.

“Observatorium Nasional Timau harus bisa menjadi pusat kolaborasi. Dalam infrastrukturnya bukan nasional tetapi minimal regional. Selain infrastruktur harus ada programnya untuk mendukung platform kolaborasi,” ujar Handoko.

BRIN menyiapkan sejumlah skema untuk penelitian di Observatorium Timau, yakni, program degree by research (DBR), postdoctoral, dan research assistant (RA) untuk mahasiswa strata II dan strata III dengan kuota yang dibatasi.

Observatorium yang terletak di Gunung Timau itu juga hanya digunakan untuk penelitian khusus. Kolaborasi penelitian diharapkan tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri.

Handoko berharap skema yang ditawarkan bisa diterapkan, sehingga Observatorium Timau ke depannya dapat beroperasi, baik dari segi teknis maupun substansinya.

Dia juga berharap Stasiun Lapangan Observatorium Timau dapat menjadi pengungkit ekosistem riset, platform untuk kolaborasi internasional, dan menciptakan generasi penerus yang berkarya di bidang riset antariksa dengan memanfaatkan fasilitas tersebut.

Baca juga: Indonesia berkontribusi besar bagi perkembangan astronomi global

Baca juga: BRIN: Observatorium Timau tingkatkan daya saing astronomi Indonesia

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024