Setelah eceng gondok ini diurai maka nanti akan dihancurkan sehingga tidak hanyut kembali ke sungai

Sidoarjo (ANTARA) - Plh Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memantau langsung proses pembersihan sungai di Sidoarjo dari enceng gondok sebagai operasi tanggap darurat terhadap banjir yang terjadi di wilayah itu pada 5 Pebruari 2024.

"Ini adalah operasi tanggap darurat bencana banjir di kawasan sekitar Sidoarjo, kita bersama melanjutkan pembersihan eceng gondok di jalur Kali Buntung supaya air dapat mengalir dan tidak tergenang dari hulu ke hilir karena koloni eceng gondok yang menutupi permukaan sungai," katanya di Sidoarjo, Kamis.

Di dampingi Pj Sekda Kabupaten Sidoarjo Andjar Surjadianto dan jajaran Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Jatim, peninjauan pembersihan sungai dari eceng gondok dimulai dari pos Susur Sungai Segoro Tambak menggunakan perahu karet.

"Dalam peninjauan ini, dari total 5 kilometer aliran yang tertutup eceng gondok, dimana sepanjang 1,4 kilometer telah dibersihkan menggunakan satu buah eskavator," katanya.

Ia bersama rombongan memecah kumpulan eceng gondok yang tumbuh setinggi setengah meter dan menahan laju aliran sungai dimana tampak juga sisa-sisa eceng gondok yang telah diurai dengan eskavator di muara sungai.

Baca juga: Pemkab Sidoarjo kirim bantuan untuk warga terdampak banjir Waru

Dengan menggunakan perahu karet dirinya kemudian melanjutkan peninjauan ke hilir Kali Buntung di Bungurasih. Pada titik ini juga telah disiapkan berbagai alat berat untuk pembersihan eceng gondok. Dengan rincian 1 unit excavator standart PC 200, 1 unit eskavator standar PC 75, 1 unit pontoon Dinas PU Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, dan 4 unit truk jungkit dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo.

Ia mengatakan wilayah bantaran Kali Buntung yang kini sudah menjadi pemukiman dan cukup padat penduduk, sehingga tidak banyak alat berat yang bisa mengakses bantaran sungai dan harus dilaksanakan secara bertahap.

"Daerah di sekitar sungai sudah dibangun rumah-rumah, jadi alat berat yang bisa lewat masih terbatas sekali. Hari ini ada 3 eskavator amphibi dengan personel cukup banyak, ada 50 orang, kemudian juga ada juga peralatan lain. Ini akan bertahap dan tetap bertambah, karena ini baru sebagian kecil untuk sampai menembus ke Waru," katanya.

Dalam operasi ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Dinas PU Marga dan SDA Kabupaten Sidoarjo, dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Setelah eceng gondok ini diurai maka nanti akan dihancurkan sehingga tidak hanyut kembali ke sungai. Jumlahnya sudah terlalu banyak sehingga perlu operasi gabungan. Ini perlu kerja sama yang kuat ya, maka di dalam penanggulangan bencana semua resource dari pemangku kepentingan harus kita gunakan," katanya.

Baca juga: Banjir kepung Sidoarjo, BPBD Jatim bantu dan evakuasi warga terdampak
Baca juga: Pemkab Sidoarjo buat 27 ribu resapan biopori antisipasi banjir

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024