Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat ditutup melemah sebesar 86,91 poin seiring dengan aksi jual pelaku pasar.

IHSG BEI ditutup turun 86,91 poin atau 1,86 persen ke posisi 4.583,83, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 19,86 poin (2,50 persen) ke level 773,93.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan pelaku pasar pada akhir pekan ini kembali mengambil posisi lepas saham setelah penguatan yang cukup signifikan pada hari Kamis (19/9).

"Pelaku pasar kembali memantau sentimen di dalam negeri seperti inflasi, neraca transaksi berjalan Indonesia. Namun, pemerintah yang terus melakukan upaya untuk menjaga kestabilan ekonomi Indonesia diharapkan dapat membuat investor kembali masuk ke pasar modal," kata Reza.

Sementara itu, analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan penguatan IHSG BEI yang disebabkan oleh eforia stimulus Bank Sentral AS atau the Fed pada hari Kamis (19/9) akhirnya tertahan oleh aksi jual pelaku pasar pada Jumat.

Secara teknikal, lanjut Yuganur, penutupan indeks BEI pada akhir pekan ini tidak sesuai dengan target secara mingguan, maka indeks BEI saat ini masuk dalam fase konsolidasi antara 4.500--4.800 poin.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada pekan depan (Senin, 23/9) diantaranya Aneka Tambang (ANTM), PT Timah (TINS), Alam Sutera (ASRI), Bukit Sentul (BKSL).

Sementara, transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 146.576 kali dengan volume mencapai 4,401 miliar lembar saham senilai Rp4,961 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 92 saham, melemah 188 saham, dan yang tidak bergerak harganya sebanyak 96 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng menguat 385,06 poin (1,67 persen) ke level 23.502,51, indeks Nikkei-225 turun 23,76 poin (0,16 persen) ke level 14.742,42, dan Straits Times melemah 13,96 poin (0,38 persen) ke posisi 3.241,64.
(KR-ZMF/A011)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013