Sleman, 20/9 (Antara) - Sekolah milik mantan Ketua MPR Amien Rais, SMP-SMA Internasional Budi Mulia Dua di Panjen, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat dini hari menjadi sasaran aksi kejahatan kawanan pencuri.
"Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, saat tiga petugas satpam, yaitu Fajar Irianto, Hariyono, dan Mujiyanto sedang beristirahat," kata Panit Reskrim Polsek Ngemplak, Aiptu Bambang Widyatmoko.
Menurut dia, para pelaku yang berjumlah empat orang dengan membawa senjata tajam jenis golok tersebut, kabur setelah salah satu satpam berteriak minta tolong saat dibacok.
"Para pelaku masuk dengan cara melompat pagar belakang sekolah," ungkapnya.
Pelaku kemudian, melumpuhkan dua orang satpam yang berada di bagian belakang terlebih dahulu yakni Fajar Irianto dan Hariyono.
"Pelaku langsung menodongkan golok kepada korban, kemudian, mulut dan mata korban ditutup menggunakan lakban," tuturnya.
Selanjutnya, Fajar dibawa ke luar komplek sekolah dan badannya diikatkan ke sebuah pohon. Sementara, Hariyono diikat di sebuah ruangan sekolah, setelah telepon genggam milik ke dua satpam tersebut diambil pelaku.
"Setelah berhasil melumpuhkan keduanya, para pelaku pergi ke pos keamanan yang berada di depan gedung, untuk melumpuhkan Mujiyanto. Mengetahui ada sekelompok orang memakai penutup muka masuk ke dalam pos, Mujiyanto berusaha melawan," ujarnya.
Akibatnya, korban langsung dibacok tiga kali ke arah kepala.
"Setelah dibacok korban kemudian berteriak minta tolong dan didengar warga setempat," katanya.
Mendengar teriakan korban tersebut, akhirnya para pelaku kabur melalui gedung belakang sekolah dan tidak berhasil melakukan pencurian.
Sedangkan Fajar Irianto (27) salah satu petugas keamanan sekolah, mengatakan, setelah dibacok, rekan kerjanya Mujiyanto dibawa ke rumah sakit Panti Nugroho.
"Namun, karena luka bacok yang cukup parah, yaitu di leher bagian belakang, pelipis muka kiri, dan bagian kepala atas dirujuk kemudian ke RSUD Sleman. Setelah Pak Amien Rais datang langsung dipindah ke RSUD Sleman," paparnya.
Gutoyo (60) warga setempat mengatakan, saat mendengar teriakan minta tolong, banyak warga berdatangan. Satpam yang berada di pos (Mujiyanto) sudah mengeluarkan darah banyak.
"Kami bersama warga langsung menyisir ke komplek sekolah untuk mencari pelaku. Namun, hanya mendapatkan beberapa benda yang diduga milik pelaku berupa dua linggis, dan satu tas `laptop` berisi sarung tangan dan plastik," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013