Istanbul (ANTARA) - Sedikitnya satu orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami pemadaman listrik, Rabu, di negara bagian Victoria, Australia, akibat cuaca ekstrem, termasuk badai, angin kencang, petir dan kebakaran hutan, kata pejabat.
Negara bagian tersebut dilanda badai mematikan dan kebakaran hutan yang merusak sejak Selasa malam (13/2).
Departemen Energi, Lingkungan dan Aksi Iklim mengatakan meski kru jaringan listrik telah "memulihkan aliran listrik ke sejumlah besar properti setelah badai hebat kemarin, sekitar 250.000 rumah dan tempat usaha masih tanpa listrik di Victoria karena kerusakan akibat badai, turun dari puncaknya sebanyak 530.000 rumah kemarin (Selasa) malam."
Menteri Energi Lily D'Ambrosio mengatakan bahwa Victoria menyaksikan "salah satu peristiwa pemadaman listrik terbesar dalam sejarah negara bagian itu," lapor ABC News.
Kepala Pemerintah Victoria Jacinta Allan mengatakan bahwa seorang peternak sapi perah meninggal di Mirboo North akibat badai di South Gippsland pada Selasa malam.
"Mengingat besarnya kerusakan yang terjadi, mungkin diperlukan waktu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, untuk memulihkan listrik bagi semua yang terdampak," kata departemen energi.
Cuaca ekstrem juga berdampak pada beberapa menara komunikasi telepon seluler dan pihak berwenang berusaha bergerak lebih cepat untuk memulihkan jaringan telepon seluler.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Mahasiswi Indonesia tewas tertimpa pohon tumbang di Australia
Baca juga: Badai dan banjir tewaskan 10 warga di Australia, 6 orang di Thailand
Baca juga: Enam tewas dan tiga hilang akibat badai di Australia
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024