Seoul (ANTARA) - Surat elektronik seorang anggota staf kepresidenan Korea Selatan diretas, diduga oleh Korea Utara, menjelang keberangkatan Presiden Yoon Suk Yeol ke Inggris dan Prancis saat kunjungan resmi November lalu, kata kantor kepresidenan Korsel pada Rabu.
Peretasan tersebut terdeteksi sebelum Yoon memulai lawatannya dan “langkah-langkah yang diperlukan telah diambil,” kata kantor kepresidenan kepada wartawan dan mencatat sistem keamanan kantor tersebut tidak menjadi sasaran serangan.
“Pelanggaran peraturan keamanan akibat seorang anggota staf menggunakan email pribadi untuk bekerja adalah penyebabnya, dan langkah-langkah penguatan keamanan diambil untuk mencegah hal serupa terulang, termasuk peningkatan kesadaran keamanan,” kata kantor Yoon.
Seorang pejabat senior kepresidenan mengatakan peretasan itu diduga dilakukan oleh Korea Utara. Beberapa media melaporkan bahwa informasi yang diretas itu berisi bagian dari rencana perjalanan Yoon dan pidatonya dalam kunjungan kenegaraan ke Inggris.
Namun, kantor kepresidenan mengatakan serangan peretasan eksternal adalah kejadian biasa dan akan terus dipantau.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Korsel ajak Uni Eropa putuskan rantai pembiayaan nuklir Korea Utara
Baca juga: Kim Jong Un tutup pintu reunifikasi Korut-Korsel
Kim Jong Un sebut hubungan dengan Rusia jadi prioritas
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024