Seoul (ANTARA) - Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara kembali menembakkan beberapa rudal jelajah di lepas pantai timur Korea pada Rabu yang menandai peluncuran rudal jelajah kelima Korut pada tahun ini.
Pihak militer Korea Selatan mendeteksi rudal yang diluncurkan tersebut sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat ke perairan timur laut Wonsan di pantai timur, namun tidak disebutkan jumlah rudal yang ditembakkan.
“Sambil memperkuat pemantauan dan kewaspadaan kami, militer kami telah berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat untuk memantau tanda-tanda tambahan provokasi Korea Utara,” kata JCS dalam pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan seperti dilaporkan Yonhap.
Adapun Korea Utara melakukan uji coba rudal jelajah strategis baru yang mampu membawa hulu ledak nuklir, bernama Pulhwasal-3-31, untuk pertama kalinya pada 24 Januari lalu.
Negara yang dipimpin Kim Jong-un itu kemudian menembakkan rudal jelajah yang diluncurkan kapal selam di lepas pantai timur pada 28 Januari dan melakukan dua putaran uji coba yang melibatkan rudal jelajah strategis Hwasal-2 dari pantai barat pada pekan yang sama.
Rudal jelajah Pulhwasal berarti panah api dalam bahasa Korea dan berasal dari kata Hwasal yang berarti panah. Rudal tersebut ditenagai oleh mesin jet, memiliki kemampuan terbang rendah dan bermanuver sehingga membuatnya lebih sulit dideteksi dan dicegat.
Para ahli percaya bahwa uji coba rudal jelajah yang dilakukan Korea Utara dengan sangat cepat bertujuan untuk meningkatkan kinerja rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir yang dapat menimbulkan ancaman serius bagi Korea Selatan.
Sumber : YONHAP-OANA
Baca juga: Kim Jong-un kembali nyatakan Korsel sebagai musuh utama Pyongyang
Baca juga: Korsel bersumpah akan balas jika Korut memprovokasi
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024