Mobil murah itu akan menambah macet, apalagi di Semarang. Saya tidak rekomen itu...
Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai mobil murah tidak perlu masuk ke Indonesia karena hanya akan memperparah kemacetan yang sudah terjadi saat ini.
"Kalau mobil murah buatan dalam negeri oke, tapi kalau mobilnya cuma impor ... yaa lagi-lagi kita tidak berdaulat dan kita dijajah lagi dengan mobil murah itu nanti," kata Ganjar saat menghadiri sebuah seminar nasional di Hotel Gumaya Semarang, Kamis.
Politisi PDI Perjuangan itu mengaku tidak akan menyurati Wakil Presiden Boediono terkait dengan penolakannya tentang rencana mobil murah, sebagaimana telah dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
"Tidak usah, nanti kita lihat saja. Saya berharap nanti kalau kebijakan itu mau dilaksanakan ya... kita akan merespon, tapi kalau tidak ya.. kita tidak perlu gegabah," katanya.
Melalui media, Ganjar berpendapat agar bangsa Indonesia jangan pernah dijadikan pasar secara terus menerus seperti yang terjadi saat ini, sementara belum berhasil menyelesaikan persoalan infrastruktur transportasi.
"Mobil murah itu akan menambah macet, apalagi di Semarang. Saya tidak rekomen itu," ujar dia.
Gubernur Jateng periode 2013-2018 itu mengaku lebih memilih untuk memperbaiki alat transportasi massal daripada mengikuti rencana kebijakan pemerintah terkait dengan mobil murah LCGC (low cost green car).
"Akan lebih baik jika memperbaiki transportasi massal karena lebih nyaman, akses stabilitasnya tinggi, lebih murah sehingga rakyat mendapatkan kenyamanan daripada mobil murah," demikian Ganjar Pranowo.
Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013