Batam (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menyarankan koran sisipan (korsip) "Indonesia Kini" yang diterbitkan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, perlu mengangkat berbagai pedoman atau petunjuk berbagai teknologi tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat.

"Ini berdasarkan masukan berbagai mitra Antara pada kegiatan monev (monitoring dan evaluasi)," kata Tenaga Ahli Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Supomo selaku anggota Tim Monev Kemkominfo atas program PSO Bidang Pers yang dijalankan oleh Perum LKBN Antara di Batam, Kamis.

Salah satu penugasan layanan publik (PSO) dari Kemkominfo ke LKBN Antara adalah menerbitkan koran sisipan Indonesia Kini yang pada 2013 diedarkan di sembilan provinsi yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Papua.

Distribusi dan sirkulasi penerbitan koran sisipan itu bekerja sama dengan surat kabar lokal di masing-masing daerah yang berada di perbatasan dan rawan konflik.

Supomo mengatakan selain untuk diseminasi informasi dan kebijakan publik, konten koran sisipan dapat mengangkat berbagai pedoman atau petunjuk penerapan teknologi tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat.

"Khusus di perbatasan perlu ditambah dengan soal-soal nasionalisme untuk menangkal pengaruh dari luar negeri," katanya.

Seperti yang disampaikan Manajer Produksi Tribun Batam Agus Tri Harsanto bahwa konten koran sisipan Indonesia Kini yang diterbitkan Antara jangan hanya memuat berita dan tulisan dari peristiwa dan pernyataan yang telah lampau.

"Masyarakat perbatasan itu sangat membutuhkan `guidance` buat pemberdayaan dan kemandirian mereka. Kalau sekadar informasi biasa mereka sudah tahu dari televisi, radio, internet, dan surat kabar harian," ucapnya.

Untuk Kepulauan Riau, koran sisipan yang diedarkan sebanyak 5.000 eksemplar.

Manajer Sirkulasi Tribun Batam Suyatna menyebutkan distribusi koran sisipan Antara dilakukan melalui 45 jalur distribusi pilihan untuk pelanggan dan agen putus di berbagai pulau dan perbatasan di Pulau Sambu, Nongsa, Punggur, Karimun, Tanjung Batu, Lobam/Tanjung Uban, Bintan, Natuna, Lingga, dan Anambas.

Suyatna memastikan bahwa 5.000 eksemplar tersebar ke publik untuk dibaca dan diikuti perkembangannya.

Kepala Biro Perum LKBN Antara Evi Ratnawati dan anggota Tim Monev ditjen IKP Kemkominfo Taufik Rauf turut mengikuti kegiatan monev tersebut.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013