Washington (ANTARA News) - Presiden George W. Bush, Senin, mengatakan Amerika Serikat akan mendesak bagi resolusi kedua Dewan Keamanan (DK) PBB "sesegera mungkin" untuk menggelar pasukan pemelihara perdamaian multinasional di Lebanon. DK sekarang sedang mempertimbangkan rancangan resolusi pertama yang menyerukan gencatan senjata segera antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon. Resolusi kedua akan "membantu mewujudkan gencatan senjata yang kokoh dan langgeng dan menyediakan mandat bagi pasukan internasional yang kuat dan akan membantu pemerintah yang sah di Lebanon memperluas kekuasaannya atas seluruh wilayah Lebanon", kata Bush dalam taklimat bersama Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice di Crawfor, peternakannya di Teksas, tempat ia sedang berlibur. Menurut usul itu, pasukan internasional dan Lebanon akan menguasai Lebanon selatan dan berpatroli di perbatasan dengan Suriah guna menghentikan pengiriman senjata kepada Hizbullah. Mengenai penggelaran pasukan tersebut, tentara Yahudi akan mundur dari Lebanon selatan. Tindakan itu akan mengikuti rancangan resolusi yang kini sedang dibahas oleh para diplomat DK yang menyerukan penghentian segera serangan oleh Israel dan Hizbullah, upaya guna mengakhiri pertempuran sengit yang telah menewaskan lebih dari 600 orang di Lebanon dan hampir 100 orang di Israel sejak permusuhan meletus 12 Juli. Ketika ditanya mengenai laporan tentang penolakan Lebanon atas rancangan resolusi saat ini dan kurangnya dukungan jelas Israel untuk rancangan tersebut, Bush mengatakan ia mengerti bahwa semua pihak "akan menyepakati aspek tertentu usul itu". Tetapi ia berkata, "Setiap orang ingin kerusuhan ini berhenti." "Maksud resolusi tersebut ialah untuk `memperkuat pemerintah Lebanon` sehingga Israel memiliki mitra dalam perdamaian," kata Bush, seperti dilansir Kyodo. Sementara itu, Rice, yang menekankan mendesaknya waktu untuk mensahkan kedua tindakan tersebut, berkata, "Akan sangat penting karena resolusi pertama ini meletakkan dasar yang sangat cepat bagi jalan menuju resolusi kedua." Meskipun banyak pejabat AS telah mengatakan Amerika Serikat takkan memberi sumbangan bagi pasukan internasional di Lebanon, Bush menyatakan pasukan AS dapat menyediakan dukungan pemantauan, komando dan logistik bagi operasi semacam itu, kalau diminta. (*)
Copyright © ANTARA 2006