Jakarta (ANTARA News) - Mahasiswa Indonesia yang menempa ilmu di Jerman meminta Fauzi Bowo melakukan lima program fokus kerja, salah satunya adalah mendukung penuh setiap kegiatan mahasiswa Indonesia di Jerman, jika terpilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk negara itu.
Jika Foke menjadi Dubes, maka harus berkomitmen melaksanakan lima hal, yaitu meningkatkan kinerja KBRI, meningkatkan kerjasama antara Indonesia dengan Jerman, melakukan optimalisasi transfer `knowledge` dari Jerman ke Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di Jerman dan mendukung penuh setiap kegiatan mahasiswa Indonesia di Jerman," kata Aulia Rahman mahasiswa di Jerman yang juga mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Bremen, Jerman periode 2010-2012, di Jakarta, Rabu.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga dituntut mampu merealisasikan pembenahan dan peningkatan kinerja KBRI. Tuntutan itu bukan bentuk politisasi dari siapapun.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR-RI, Helmy Fauzi berpendapat meski ada satu atau dua nama yang diragukan kelayakannya sebagai duta besar RI untuk negara sahabat, namun sebagian besar nama-nama yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki rekam jejak dan kredibilitas yang jelas, termasuk Fauzi Bowo.
Sebagai calon Dubes RI untuk Jerman, Helmy menilai Fauzi Bowo layak dan pantas untuk mengisi pos tersebut. Hal ini selain karena Foke dinilai mempunyai rekam jejak kepemimpinan yang jelas, Foke juga merupakan alumni Jerman yang saat ini menjadi ketua Indonesia-Germany Advisory Group, (IGAG).
"Meski ada dinamika berupa penolakan dari sejumlah masyarakat Indonesia di Jerman, saya rasa Bang Foke dapat diterima sebagai Dubes RI untuk Jerman," kata politisi PDIP ini.
Anggota Komisi I dari Fraksi Hanura, Susaningtyas NH Kertopati menilai upaya penolakan PPI Jerman terhadap Foke harus dilihat secara luas.
Menurut dia, Foke layak menjadi Duta Besar mewakili Indonesia di Jerman dengan latar belakang pendidikan yang mengenal geopolitik Jerman.
"Mereka (PPI) boleh saja menilai siapapun yang datang ke Jerman. Tetapi menurut saya, Foke memiliki pengenalan kepada publik di Jerman, karena pernah sekolah di Jerman, hidup, berbahasa dan berprilaku mirip orang Jerman itu menguntungkan dirinya dalam posisinya sebagai dubes," kata wanita yang mendalami ilmu intelijen ini.
Menurut Nuning, sapaan Susanintyas, Foke tidak kalah pintar bahkan sangat paham dengan Jerman.
Sebelum melakukan uji kelayakan, Fauzi Bowo memastikan akan merangkul seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang ada di negara Jerman apabila dirinya resmi ditunjuk sebagai duta besar RI untuk negara tersebut.
Fauzi juga meyakinkan akan merangkul Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman yang menolak pencalonannya sebagai dubes. "Saya kan pernah mahasiswa. Saya juga pernah merasakan bagaimana rasanya kalau kita menghadapi masalah-masalah di kedutaan," kata Foke.(*)
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013