Jakarta (ANTARA) - Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Elektrofisiologi (Aritmia) Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan dr. Sebastian A. Manurung, Sp. JP(K) memberikan cara mudah mendeteksi kelainan jantung berdebar.

Melalui gelar wicara daring yang diikuti dari Jakarta, Selasa, Sebastian mengatakan jantung berdebar adalah kondisi jantung yang berdenyut terlalu kuat, terlalu cepat, atau tidak beraturan.

Kondisi jantung berdebar dapat terjadi setelah berolahraga,akibat stres berat, efek samping obat, maupun penyakit tertentu. Namun, ada kasus di mana jantung berdebar tanpa ada pemicu dan sebab yang jelas.

“Terkadang jantung bisa berdebar tanpa sebab, ini yang perlu diwaspadai adanya kelainan jantung," Sebastian menambahkan.

Baca juga: Dokter kemukakan perbedaan aritmia dan perasaan berdebar-debar

Cara mudah untuk mendeteksi irama dan detak jantung tersebut, menurut Sebastian, adalah dengan melakukan metode “Menari”, yakni tindakan rutin memeriksa jantung sendiri. Sebastian mengarahkan untuk menggunakan dua hingga tiga jari meraba urat nadi yang berada di pergelangan tangan samping, selurusan dengan ibu jari.

Tekan nadi selama minimal tiga puluh detik dan hitung berapa kali nadi berdenyut dalam kurun waktu tersebut. Sebastian menyebut, jantung yang normal umumnya berdetak sebanyak 60 hingga 100 kali selama tiga puluh detik.

Bila dirasa irama denyut nadi tidak normal, terlalu cepat atau bahkan tidak beraturan, perpanjang waktu meraba hingga satu menit untuk memastikan detak jantung benar-benar tidak normal.

“Pertama yang kita rasakan adalah berapa kali per menit, kemudian yang kedua, yang kita rasakan apakah iramanya normal atau tidak, karena ada juga gangguan irama jantung, di mana iramanya sudah cepat, berdebar, tapi juga tidak teratur,” ujar Sebastian.

Untuk cara yang lebih mudah, Sebastian menganjurkan untuk menggunakan smartwatch alias jam tangan pintar yang dapat secara otomatis mendeteksi detak jantung seseorang. Namun, dia mengakui bahwa tidak semua orang memiliki gawai tersebut, untuk itu, teknik “Menari” adalah cara yang paling mudah dan sederhana.

“Bila dirasa jantung berdebar tidak normal, segeralah periksakan ke dokter spesialis jantung karena ini bukan hal yang bisa disepelekan,” dia menambahkan.

Jantung berdebar terkait tanda adanya penyakit jantung seperti aritmia, kardiomiopati, penyakit katup jantung, gagal jantung hingga serangan jantung.

Baca juga: Kemenkes: Waspadai irama detak jantung yang tak beraturan

Baca juga: Dokter ajak masyarakat kenali gejala gangguan irama jantung

Baca juga: Pasien gangguan irama jantung boleh minum kafein?

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024