Pemerintah memiliki beberapa skema penelitian yakni skema hasil riset untuk industri, skema penelitian MP3EI, dan skema pengabdian masyarakat yang mendukung sinkronisasi perguruan tinggi dan industri.

Jakarta (ANTARA News) - Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti), Agus Subekti mengatakan, setiap perguruan tinggi harus mempunyai riset-riset unggulan.

"Setiap universitas harus mempunyai riset unggulan. Paling tidak, satu riset unggulan," ujar Agus usai seminar yang bertajuk `University-Industry Collaboration Seminar Successes and Challanges` di Jakarta, Rabu.

Agus mengatakan masih sedikit perguruan tinggi yang memiliki riset unggulan. Untuk itu, dia mendorong agar perguruan tinggi melakukan riset yang sesuai dengan kebutuhan.

"Contohnya di Institut Pertanian Bogor, maka riset unggulannya haruslah pertanian," katanya.

Pemerintah, sambung dia, memiliki beberapa skema penelitian yakni skema hasil riset untuk industri, skema penelitian MP3EI, dan skema pengabdian masyarakat yang mendukung sinkronisasi perguruan tinggi dan industri.

Upaya peningkatan penelitian tersebut dengan mendesentralisasikan dana penelitian di perguruan tinggi.

Wakil Rektor UGM, Prof Dwikorita Karnawati mengatakan, perguruan tinggi mengikuti skema yang disediakan Dikti.

"Biasanya dana yang disediakan Rp1 miliar. Meskipun ada yang mengatakan tidak cukup, tetapi bisa dijadikan modal awal," kata Dwi.

Sebelumnya, Dirjen Dikti Djoko Santoso mengharapkan riset yang dilakukan perguruan tinggi berkolaborasi dengan industri.

Pewarta: Indriani
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013