Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 13,42 poin (1,75 persen) ke level 752,20.
"Tampaknya sentimen jelang pertemuan the Fed terkait kelanjutan kebijakan stimulus keuangan AS mendorong pelaku pasar saham memilih menahan diri untuk masuk ke pasar," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan investor asing juga cenderung melepas sahamnya. Dalam data perdagangan saham di BEI, tercatat pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih (net buy) sebesar Rp368,863 miliar.
"Bursa saham regional juga cenderung berfluktuasi. Pelaku pasar cenderung memanfaatkan untuk ambil untung seraya menunggu hasil kebijakan stimulus the Fed," kata dia.
Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan dari sisi teknikal IHSG BEI kembali masuk dalam fase konsolidasi akibat aksi jual saham pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan.
"Kami masih mewaspadai akan adanya koreksi lanjutan untuk meredakan keadaan overbought (jenuh beli) saham," kata dia.
Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada Kamis (19/9) diantaranya, Kalbe Farma (KLBF), Aneka Tambang (ANTM), Erajaya (ERAA), Bumi Serpong Damai (BSDE).
Sementara, transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 195.686 kali dengan volume mencapai 4,957 miliar lembar saham senilai Rp4,214 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 124 saham, melemah 142 saham, dan yang tidak bergerak harganya sebanyak 93 saham.
Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 63,07 poin (0,27 persen) ke level 23.117,45, indeks Nikkei-225 naik 193,69 poin (1,35 persen) ke level 14.505,36, dan Straits Times menguat 20,71 poin (0,65 persen) ke posisi 3.201,63.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013