Perbaikan tanggul dan TMC menjadi sangat penting demi mengatasi banjir yang sepekan ini telah menggenangi sawah, sarana umum, pemukiman, hingga mengakibatkan 21 ribu warga mengungsi
Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan perbaikan tanggul sungai dan pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menjadi kebutuhan yang mendesak untuk mengatasi bencana banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
“Perbaikan tanggul dan TMC menjadi sangat penting demi mengatasi banjir yang sepekan ini telah menggenangi sawah, sarana umum, pemukiman, hingga mengakibatkan 21 ribu warga mengungsi,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Pihaknya bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) dan instansi terkait lain saat ini sedang menyiapkan skema pelaksanaan TMC yang dilakukan dengan cara penyemaian garam ke awan penghujan di kawasan terdampak banjir.
Baca juga: Jalur Pantura Timur dari Demak ke Kudus terputus akibat banjir besar
Berdasarkan analisa BNPB, upaya tersebut dinilai cukup efektif untuk mereduksi intensitas hujan 30-40 persen, yang saat ini sedang tinggi sehingga menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Demak dan sekitarnya.
Ketika curah hujan sudah dapat terkendali, kata dia, maka percepatan perbaikan tanggul-tanggul sungai yang jebol bisa maksimal dilakukan, hingga genangan air bisa cepat dikeringkan dengan cara pompanisasi.
BNPB dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menyelesaikan penanganan terhadap tanggul-tanggul yang jebol itu.
Baca juga: Belasan kendaraan masih terjebak banjir di Jalan Pantura Demak-Kudus
Tanggul sungai tersebut jebol setelah tak mampu menahan arus air yang besar pada Senin (5/2) malam. Selain menenggelamkan rumah penduduk, banjir juga memutus akses jalan raya Demak-Kudus setidaknya hingga 12 Februari, dan menggenangi lahan pertanian milik warga dengan total luas 2.965 hektare.
“Pengerjaan difokuskan salah satunya adalah tanggul tersier di Desa Ngemplik Wetan, Karanganyar. Setelah tanggul ditutup maka genangan air akan disedot dengan pompa kembali ke sungai,” kata dia.
Terlepas dari itu Suharyanto memastikan pemerintah menjamin seluruh kebutuhan pokok baik makanan, sandang, dan obat-obatan, untuk para korban banjir yang saat ini menempati tenda pengungsian di 59 titik.
Untuk memaksimalkan operasi darurat bencana, BNPB pun telah menyalurkan dana bantuan siap pakai total senilai Rp1,150 miliar kepada pemerintah daerah dan TNI/Polri setempat.
Baca juga: BNPB: Operasi kedaruratan banjir Demak butuh keterlibatan multipihak
Baca juga: Cuaca ekstrem, 7 daerah utama pemilu jadi prioritas darurat bencana
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024