Beijing (ANTARA) - Industri alih daya (outsourcing) jasa China membukukan ekspansi yang stabil tahun lalu, menurut data dari Kementerian Perdagangan China.
Perusahaan-perusahaan China menandatangani kontrak alih daya jasa bernilai sekitar 2,87 triliun yuan (1 yuan = Rp2.170) atau sekitar 404 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.612) pada 2023, naik 17,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Nilai kontrak yang dieksekusi mencapai sekitar 1,96 triliun yuan, dengan peningkatan tahunan sebesar 18,6 persen.
Dari total nilai itu, nilai kontrak alih daya jasa lepas pantai meningkat 12,9 persen (yoy), mencapai hampir 1,49 triliun yuan.
Alih daya atau outsourcing mengacu pada praktik mempekerjakan pihak ketiga untuk menyediakan jasa atau memproduksi barang yang biasanya dilakukan oleh karyawan perusahaan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2024