Seoul (ANTARA) - Militer Korea Selatan pada Selasa mengatakan bahwa pihaknya siap untuk membalas secara besar-besaran dalam menanggapi setiap provokasi yang dilakukan Korea Utara.
Pernyataan tersebut dilontarkan juru bicara Kepala Staf Gabungan (JCS) Kolonel Lee Sung-jun dalam konferensi pers rutin lantaran Pyongyang meningkatkan ketegangan dengan serangkaian uji coba senjata baru.
“Militer kami mempertahankan postur yang mampu merespons provokasi artileri Korea Utara, sambil terus memantau pengembangan senjatanya dan meningkatkan kemampuan pencegahan dan respons kami,” katanya.
Korea Utara pada Senin (12/1) mengatakan pihaknya telah mengembangkan peluncur roket ganda yang dapat dikontrol kaliber 240 mm dan sistem kontrol balistik untuk memperluas persenjataannya.
Militer Korea Selatan pun langsung mendeteksi dan memantau uji coba penembakan Korea Utara secara real-time pada Minggu sore (11/2) dan telah menganalisis spesifikasinya bersama dengan Amerika Serikat.
Lee mengatakan pihak militer tidak segera merilis informasi tersebut karena peluncur roket tersebut tidak termasuk dalam lingkup pengungkapan sebagaimana diuraikan dalam protokolnya. JCS biasanya mengungkap uji coba rudal balistik dan senjata-senjata utama Korea Utara.
Adapun Korea Utara melakukan uji coba tembak beberapa peluncur roket ke arah Laut Kuning dari daerah dekat kota pelabuhan Nampho di bagian barat pada Minggu.
Sistem peluncur roket ganda 240 mm milik Korea Utara tersebut diketahui dikerahkan di dekat perbatasan, sehingga menimbulkan potensi ancaman terhadap wilayah ibu kota Korea Selatan yang lebih luas.
Uji coba terbaru itu dilakukan hanya beberapa hari menjelang ulang tahun mendiang pemimpin Kim Jong-il, hari libur besar yang jatuh pada Jumat ini. Namun menurut JCS, sejauh ini belum ada gerakan khusus oleh militer Korea Utara.
Korea Utara telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dengan uji coba senjata pada tahun baru ini, termasuk peluncuran rudal jelajah dari laut dan darat, serta penembakan artileri ke perairan dekat perbatasan laut antar-Korea bagian barat.
Sumber: Yonhap
Baca juga: Calon menhan Korsel janji "hukum tegas" Korut jika terjadi provokasi
Baca juga: Korut: Latihan militer Korsel baru-baru ini 'provokasi berbahaya'
Baca juga: Presiden Korsel sebut uji rudal Korut "provokasi gegabah"
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024