Karakas (ANTARA News) - Karakas telah menarik kuasa usaha Venezuela keluar dari Israel untuk memrotes operasi serangannya di Libanon, Presiden Hugo Chavez mengumumkan Minggu, dan mengatakan Israel "telah kehilangan akalnya". "Saya tidak berpikir banyak sebelum melakukan tindakan ini," kata Chavez dalam siaran panggilan radio mingguan "Alo, Presidente". "Tiba waktu ketika saya tidak dapat tahan lagi...dan saya memutuskan untuk menarik wakil diplomatik saya," katanya, dan menambahkan bahwa ia yakin "Israel telah kehilangan akalnya". Chavez melakukan tindakan itu ketika kekuatan dunia di PBB berusaha untuk meyakinkan Israel dan Libanon supaya mendukung resolusi yang ditujukan untuk mengakhiri pertempuran yang sudah berlangsung selama 26 hari itu. Namun Chavez menyatakan bahwa AS telah mempengaruhi "Dewan Keamanan PBB yang netral" dan tidak ada gunanya mengusahakan penyelesaian atas masalah di kawasan itu. "AS juga negara teroris yang membantu Israel dengan senjata canggih dan data intelijen," kata pemimpin Venezuela itu. Sedikitnya 15 warga Israel tewas dan puluhan orang terluka Minggu karena serangan roket Hizbullah ketika Israel menghadapi hari paling berdarahnya di garis belakang sejak melancarkan seranganya di Libanon. Tujuh belas orang di Libanon, termasuk 12 warga sipil, tewas akibat tembakan Israel.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006