Penantian mengenai kelanjutan program stimulus ekonomi AS berdampak pada pasar regional yang berfluktuasi
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI) pada Rabu dibuka turun 15,66 poin ke posisi 4.501,96 seiring dengan penantian pelaku pasar atas kelanjutan program stimulus Pemerintah AS.

IHSG BEI dibuka turun 0,35 persen menjadi 4.501,96 sedangkan Indeks 45 Saham Unggulan (LQ45) melemah 3,99 poin (0,52 persen) ke posisi 761,63.

"Penantian mengenai kelanjutan program stimulus ekonomi AS berdampak pada pasar regional yang berfluktuasi. The Fed diperkirakan mengurangi program pembelian obligasi sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 75 miliar dolar AS dari saat ini 85 miliar dolar AS," kata VP Research and Analysis PT Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan reaksi pasar akan bergantung pada seberapa dekat keputusan the Fed nantinya dengan konsensus, jika sejalan dengan pandangan pasar, investor akan bereaksi positif, sementara jika lebih besar dari diperkirakan menjadi negatif untuk pasar.

"Kendati faktor the Fed akan mendominasi sentimen di pasar, diharapkan faktor positif internal bisa mereduksi tekanan terhadap IHSG BEI pada hari ini," kata dia.

Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan dari sisi teknikal beberapa pelaku pasar saham cenderung mengambil posisi jual sehingga menahan penguatan indeks BEI lebih lanjut.

Menurut dia, aksi jual itu menyusul beberapa saham telah masuk dalam area jenuh beli (overbought).

"Hal itu membuat kami menyarankan kewaspadaan kepada para pelaku pasar untuk menunggu momentum dan kembali mengambil posisi," kata dia.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada Rabu ini di antaranya PT Timah (TINS), London Sumatra (LSIP), Astra International (ASII), Tower bersama (TBIG).

Bursa regional, diantaranya Indeks Hang Seng melemah 54,45 poin (0,23 persen) ke level 23.126,07, indeks Nikkei-225 naik 277,83 poin (1,94 persen) ke level 14.589,11, dan Straits Times menguat 15,22 poin (0,45 persen) ke posisi 3.195,14.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013