Washington (ANTARA News) - Sakit kepala, sakit perut, dan mual bisa menjadi tanda-tanda seorang anak menjadi korban bullying atau mengalami kekerasan antarteman, demikian sebuah penelitian terbaru dilansir DailyMail.
Para peneliti percaya gejala psikosomatik bisa menjadi sebuah tanda peringatan yang penting bagi para orang tua dan guru yang mungkin tidak tahu jika seorang anak sedang di-bully.
Bullying sering tidak terselesaikan karena banyak anak yang enggan membicarakan masalah itu.
Gejala psikosomatik yang paling sering muncul pada anak yang di-bully antara lain sakit perut, pusing, susah bernafas, mual, dan nyeri punggung.
Para peneliti dari Universitas Padua, Italia meneliti 30 dokumen penelitian yang berisi informasi tentang 220.000 anak dari 14 negara.
Mereka menemukan anak-anak yang di-bully cenderung dua kali mengalami gejala fisik yang tak dapat dijelaskan dibanding anak-anak yang tidak mengalami kekerasan.
"Hasil dari penelitian tersebut menyarankan bahwa setiap gejala fisik yang berulang dan tidak dapat dijelaskan dapat menjadi tanda peringatan terjadinya bullying," kata Gianluca Gini dari Universitas Padua, Italia.
Sementara Marlene Snyder dari Universitas Clemson, Carolina Selatan, Amerika Serikat menjelaskan gejala psikosomatik sering langsung menghilang begitu sang anak diberi tahu mereka tidak perlu pergi ke sekolah.
Marlene menyarankan para orang tua mencari tanda-tanda yang nyaris tak keliahatan dari bullying, seperti jika anak ketakutan saat ada SMS, atau petunjuk jika mereka duduk sendirian saat makan siang.
Para peneliti dari Universitas Warwick dan Universitas Pusat Kesehatan Duke di AS menemukan orang yang di-bully saat masih anak-anak cenderung akan mengalami masalah kesehatan serius saat dewasa.
Mereka juga cenderung menjadi perokok dan bisa mengalami gangguan kejiwaan.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013