...pengurangan stimulus sebesar 20 miliar dolar AS maka diperkirakan pasar keuangan akan kembali bergejolak
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah Rabu pagi kembali menguat ke posisi Rp11.180 per dolar AS menyusul harapan pasar bahwa pengurangan stimulus keuangan bank sentral AS sesuai dengan ekspektasi.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu pagi menguat tipis sebesar dua poin menjadi Rp11.180 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.182 per dolar AS.

"Beberapa pelaku pasar memproyeksikan bahwa kebijakan pengurangan stimulus keuangan AS akan sesuai proyeksi, beberapa investor juga telah mulai masuk ke pasar negara berkembang sehingga menguatkan nilai tukarnya meski belum signifikan," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Rabu.

Ia mengharapkan bahwa ekspektasi pasar terhadap pengurangan stimulus keuangan the Fed sebesar 10 miliar dolar AS akan sesuai.

"Jika pengurangan stimulus lebih dari ekspektasi, semisal pengurangan stimulus sebesar 20 miliar dolar AS maka diperkirakan pasar keuangan akan kembali bergejolak," katanya

Di sisi lain, lanjut dia, usaha pemerintah yang serius untuk memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan dinilai positif oleh pelaku pasar uang sehingga nilai tukar rupiah cenderung masih berada di area positif.

Kepala Riset Monex Investindo Futtures, Ariston Tjendra menambahkan dolar AS cenderung berada di area negatif seiring dengan pertemuan Federal Reserve terkait kebijakan pengurangan stimulus AS selanjutnya.

"Dalam pertemuan itu akan diambil kepeutusan apakah program pembelian obligasi sebesar 85 miliar dolar AS per bulan akan dipertahankan atau dikurangi. Banyak analis memprediksi The Fed akan mengurangi program pembelian obligasi sebesar 10 miliar dolar AS," tambahnya. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013