Polisi mengenali tersangka penembak itu adalah Aaron Alexis dari Benteng Worth, Texas, yang bertugas di Angkatan Laut pada 2007-2011, sebelum menjadi subkontraktor pertahanan untuk raksasa komputer Hewlett-Packard.
Pemerintah Amerika Serikat menyelidiki penembakan di lapangan Angkatan Laut Washington itu, yang kata berita setempat pada Selasa pagi juga melukai 14 orang, menyatakan pria bersenjata itu tampak bertindak sendirian.
"Kami merasa nyaman sesudah mengetahui hanya satu orang dan satu-satunya yang bertanggung jawab atas kematian di pangkalan it pada hari ini," kata Kepala polisi Cathy Lanier pada Senin malam.
Biro Penyelidik Pusat mengimbau masyarakat memberi keterangan tentang pria 34 tahun itu, yang dinas ketentaraannya ditandai dengan masalah disiplin dan yang dikabarkan pernah ditahan, tapi tak diadili, di Texas untuk menembak melalui langit-langit apartemennya.
"Semua keterangan berguna. Kami ingin mengetahui semua tentang gerakannya baru-baru ini, hubungan dan rekannya," kata Valerie Parlave, asisten direktur kantor lapangan Washington FBI.
FBI melansir foto Alexis, yang berpangkat Mate Kelas 3 Listrik Udara dan bertugas penuh waktu di skadron dukungan logistik di Markas Worth, kata Angkatan Laut.
Penembakan itu membuat Washington terpojok dan terjadi ketakutan keamanan beberapa jam di Gedung Putih saat seorang pria diduga melemparkan petasan melewati pagar kediaman presiden Amerika Serikat ditangkap.
Bahkan, beberapa jam setelah penembakan itu, alasan Alexis menembak -dilaporkan dengan senapan serbu AR-15- tidak jelas. Dinas empat tahunnya di Angkatan Laut bermasalah, kata perwira.
"Pasti ada pola pelanggaran selama dinasnya," kata perwira tentara Amerika Serikat, yang berbicara dengan syarat tak dikenali, kepada AFP.
Teman di Texas kepada media Amerika Serikat menyatakan Alexis memiliki minat pada Buddhisme dan fasih berbahasa Thailand serta berpikir tentang pindah ke Asia.
Baru-baru ini, Alexis bekerja sebagai subkontraktor teknologi di perusahaan disebut "Ahli", yang bekerja kontrak pada Hewlett-Packard untuk memperbaiki peralatan untuk jaringan intranet, yang digunakan Korps Marinir dan Angkatan Laut Amerika Serikat, kata pernyataan HP.
Karya tersangka sebagai kontraktor angkatan laut membuatnya diduga memiliki izin masuk ke Komando Sistem Laut Angkatan Laut, yang mengawasi pembangunan kapal oleh perusahaan pertahanan.
Tidak jelas apakah tentara atau HP menyadari Alexis bermasalah dengan hukum, termasuk dua penembakan, sebelum ia disewa untuk pekerjaan teknologi itu.
Penembakan itu memicu pamer kekuatan besar saat polisi dan petugas pusat turun ke lapangan Angkatan Laut itu, yang terletak di sungai Anacostia, kurang dari tiga kilometer dari gedung Capitol.
Presiden Barack Obama memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang di ibukota Amerika Serikat itu hingga Jumat sebagai penghormatan bagi korban.
Obama menyebut penembakan itu "tindakan pengecut" dan menyatakan Amerika Serikat menghadapi "penembakan besar lagi", dengan mengatakan bahwa tentara seharusnya tidak menghadapi bahaya di dalam negeri.
(B002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013