Jakarta (ANTARA) - Perumda PAM Jaya dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI berkolaborasi dalam program pemberdayaan untuk kelompok penyandang disabilitas melalui Program Difabel Empowerment.

Kedua pihak telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang merupakan bukti komitmen PAM Jaya dalam mendorong program dukungan bagi disabilitas (difabel) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"PAM Jaya melalui Baznas DKI Jakarta, memberikan dukungan bagi lima tenaga pengajar bahasa isyarat dan umum selama 12 bulan di Pesantren Tahfiz Difabel K.H. Lutfi Fathullah," kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin kepada di Jakarta, Selasa.

Arief menjelaskan, program ini akan memberikan kesempatan yang sama kepada para difabel untuk belajar mengaji dan menghafal Al Quran, yang merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan beragama.

Baca juga: PAM Jaya dan TransJakarta kolaborasi salurkan kebutuhan air halte bus

Dengan adanya program ini, Pesantren Tahfiz Difabel KH Lutfi Fathullah dapat menjadi tempat yang inklusif dan ramah bagi para difabel. Selain itu, PAM Jaya dan Baznas DKI Jakarta juga memberikan dukungan moral dan motivasi bagi pesantren ini.

Dukungan ini, kata Arief, dapat memotivasi pesantren dan para pengajar untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi para difabel.

Pemerataan dan kemudahan akses bagi disabilitas juga sangat penting dalam memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Melalui program ini, para difabel akan memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan agama yang berkualitas.

Arief menyatakan bahwa pemerataan akses juga diupayakan oleh PAM Jaya dari sisi ketersediaan air perpipaan. PAM Jaya menargetkan 100 persen cakupan pelayanan pada 2030.

"Insyaallah, tahun 2030, semua warga Jakarta tanpa terkecuali akan bisa merasakan akses air perpipaan, termasuk saudara-saudara kita yang termasuk disabilitas," kata Arief.

Baca juga: PAM Jaya percepat pembangunan 12 reservoir komunal

Arief berharap, dengan adanya kolaborasi dari pemerintah, organisasi sosial dan masyarakat, akses air bersih dapat diperluas ke seluruh wilayah, termasuk bagi mereka yang memiliki disabilitas.

Saat ini PAM Jaya juga tengah bertransformasi dalam pelayanan air bersih 100 persen pengelolaan oleh PAM Jaya di Jakarta dan sebagai upaya menuju 100 persen cakupan pelayanan air bersih untuk warga Jakarta di tahun 2030.

Turut hadir dalam penandatanganan Ketua Baznas Provinsi DKI Jakarta Ahmad H Abubakar, Wakil Ketua II (Waka II) Saat Suharto, Kepala Bidang Distribusi dan Pendayagunaan (Disday) Ahmad Soleh dan Lurah Lebak Bulus Jaenudin.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024