Medan (ANTARA) - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatra Utara, Ade Jona Prasetyo, menilai film dokumenter "Dirty Vote" yang tengah viral di media sosial (medsos) sangat mengganggu masyarakat di masa tenang dalam Pemilu 2024.

"Film dokumenter itu, semua kekurangan capres dan cawapres (calon presiden dan calon wakil presiden) dibuka. Sayangnya sentimen di media sosial terlalu menyerang Prabowo-Gibran. Inikan bisa mengganggu masa tenang," ungkap Jona di Medan, Senin.

Meskipun disebutkan bahwa film ini bersifat netral, lanjut dia, namun karena membuka mata masyarakat dalam menentukan pilihan capres dan cawapres tetap dianggap tidak seimbang.

Sebab film ini terlalu menyudutkan salah satu pasangan calon, yakni pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Pihaknya menduga film ini mengandung unsur propaganda yang dikhawatirkan akan terjadi gejolak saat masa tenang pada 11 - 13 Februari 2024.

"Saya khawatir ini bisa merusak masa tenang, padahal masyarakat sudah mulai tertib dalam menghadapi pemilu," tegasnya.

Ade Jona juga menyebutkan bahwa film ini bisa memunculkan segregasi sosial dengan distorsi opini bertujuan sangat mengganggu stabilitas masyarakat.

"Saya lihat di medsos mulai ramai lagi. Terjadi kegaduhan antarpendukung, padahal di penutup debat kemarin semua pasangan calon sudah akur dan hangat. Jangan lagi dibuat suasana jadi panas dan masyarakat kembali terkotak-kotak," kata dia.

TKD Prabowo-Gibran Sumut mengimbau agar masyarakat benar-benar mencerna film ini dengan bijak. "Bagi kami sah-sah saja membuat karya, terlebih lagi tidak ada unsur kampanye di dalamnya. Tapi jangan sampai merusak persatuan masyarakat," tegas Jona.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Kemudian, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Pemilu 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan secara serentak untuk memilih calon anggota legislatif serta presiden dan wakil presiden pada 14 Februari 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Masa kampanye Pemilu 2024 ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024