Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah menguat ke posisi Rp11.203 per dolar AS pada Selasa sore menyusul langkah pemerintah yang terus fokus untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore melemah nilainya sebesar 217 poin menjadi Rp11.203 dibanding sebelumnya (16/9) di posisi Rp11.420 per dolar AS.
"Usaha pemerintah yang serius untuk memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan dinilai positif oleh pelaku pasar uang sehingga nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa pemerintah terus mengupayakan untuk meningkatkan ekspor agar defisit neraca transaksi berjalan tidak bertambah lebar.
Selain itu, lanjut dia, ekspektasi pasar terhadap pengurangan stimulus keuangan the Fed sebesar 10 miliar dolar AS akan sesuai dengan harapan.
"Jika pengurangan stimulus lebih dari eksektasi, semisal pengurangannya sebesar 20 miliar dolar AS maka diperkirakan pasar keuangan akan kembali bergejolak dan rupiah akan cenderung terus tertekan," kata dia.
Menurut dia, the Fed masih akan terus melakukan kebijakan stimulus keuangannya menyusul data-data ekonomi AS yang cenderung belum sesuai dengan harapan.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.451 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.423 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013