Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid mengatakan pemerintah tidak hanya menyediakan pupuk bersubsidi kepada petani, melainkan juga menjamin ketersediaan pupuk nonsubsidi.
"Pemerintah melalui Pupuk Indonesia, memastikan ketersediaan pupuk di seluruh Indonesia, baik itu pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi. Pemerintah membantu memperoleh pupuk dengan mudah guna mendukung program percepatan musim tanam pada awal tahun 2024," kata Robby di sela kegiatan Gebyar Diskon Pupuk 2024 di Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Senin.
Baca juga: Petrokimia Gresik targetkan Program Makmur jangkau 132 ribu hektare
Ia menambahkan kegiatan Gebyar Diskon Pupuk 2024 di Tulungagung tersebut merupakan rangkaian ke-43 titik. Pemberian kupon untuk 8.000 petani baik dari Tulungagung serta Kabupaten Kediri. Lokasi dua daerah itu berdampingan, sehingga potongan pembelian pupuk diperuntukkan bagi petani di dua daerah tersebut.
"Ini agar petani tidak kehilangan momen musim tanam pertama. Sementara menunggu tambahan anggaran dari pemerintah kami inisiatif memberikan diskon ini ke petani," ujar dia.
Ia menambahkan, potongan harga pembelian pupuk nonsubsidi ini cukup besar. Jika membeli dengan harga biasa, dua paket pupuk yakni Nitrea dan NPK masing-masing 25 kilogram dibeli dengan harga sekitar Rp450 ribu, namun dengan potongan harga ini dibeli Rp270 ribu.
Menurut dia, program ini berlaku untuk satu hari dengan 8 ribu petani yang terbagi di dua wilayah Kabupaten Kediri serta Kabupaten Tulungagung.
Pihaknya menambahkan, pemerintah juga sudah memberikan sinyal akan memberikan tambahan anggaran pupuk bersubsidi. Sambil menunggu realisasi program itu, Petrokimia memberikan program Gebyar Diskon Pupuk 2024 untuk petani.
Baca juga: Petrokimia Gresik: Stok pupuk cukupi kebutuhan petani Majalengka
Pemerintahan, kata dia, memiliki keberpihakan tinggi terhadap petani, salah satunya melalui program subsidi pupuk yang setiap tahunnya dialokasikan sekitar Rp25 triliun untuk membantu petani mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau. Pada tahun 2024, Pemerintah berencana menambah alokasi subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun agar semakin banyak petani yang mendapat pupuk bersubsidi.
Selain itu, pemerintah juga mempermudah mekanisme penebusan pupuk bersubsidi hanya dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Sementara itu, program Gebyar Diskon Pupuk 2024 itu digelar selama bulan Januari sampai dengan Februari 2024. Program ini koordinasi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian.
Pemerintah, tambah dia, juga senantiasa memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi maupun nonsubsidi, antara lain dengan cara melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah sentra pertanian. Hingga tanggal 4 Februari 2024 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk nonsubsidi tercatat sebesar 1.936.489 ton atau setara sekitar 200 persen dari ketentuan minimum stok yang ditetapkan Pemerintah. Adapun angka stok ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.329.295 ton dan pupuk nonsubsidi sebesar 607.407 ton.
"Program ini sesuai dorongan pemerintah agar petani bisa menikmati pupuk nonsubsidi dengan harga terjangkau serta membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Semoga program ini dapat mendorong petani untuk menanam lebih awal sehingga kesuksesan musim tanam awal tahun ini bisa kita tuai bersama saat panen bulan April nanti," kata Robby.
Baca juga: PT Petrokimia Gresik menggelar Gebyar Pasar Pupuk Murah di Ngawi
Baca juga: Petrokimia Gresik komitmen tingkatkan standard pengelolaan lingkungan
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024